Recent Posts

Minggu, 22 Mei 2011

..: proses metabolisme mikrobiologi dasar semester 4:..

PROSES METABOLISME
 Metabolisme adalah reaksi –reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan merubah suatu zat menjadi zat lainnya.
 Reaksi – reasi kimia ini berlangsung melalui urutan reaksi yang berbelit – belit, biasa disebut jalur metabolik.
 Reaksi – reaksi kimia ini pada umumnya memerlukan enzim yang akan mengatur suatu reaksi, walaupun ada beberapa yang terjadi secara spontan.
 Metabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang diawali dengan subtrat awal dan di akhiri dengan produk akhir.
 Di dalam sel, suatu reaksi tidak bersifat bolak – balik, melainkan berjalan ke suatu arah karena tiap produk suatu reaksi akan menjadi reaktan bagi reaksi berikutnya.
 Reaksi ini terjadi berturut – turut sampai produk akhir suatu metabolisme terbentuk.
Reaksi 1 Reaksi 2 Reaksi 3 Reaksi 4
A B B C C D D E
Jalinan reaksi A B C D E
Dalam jalur ini A adalah substrat (reaktan awal) dan E adalah produk akhir. Jalur metabolisme diarahkan oleh enzim – enzim yang mengkatalis tiap tahap reaksi kimia di atas.

Metabolisme dibedakan menjadi :
Katabolisme dan Anabolisme
KATABOLISME
 Katabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang substrat awalnya adalah molekul besar, dan produk akhirnya adalah molekul kecil.
 Dengan kata lain, katabolisme adalah rangkaian reaksi yang bertujuan untuk pembongkaran atau penguraian suatu molekul.
 Biasanya katabolisme bersifat eksergonik (menghasilkan energi.
 Katabolisme mempunyai 2 fungsi, yaitu menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain dan menyediakan energi kimia yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas suatu sel.
 energi yang dilepaskan dari katabolisme dilepaskan dari katabolisme disimpan secara temporer dalam bentuk energi fosfat (terutama ATP = adenosin trifosfat) dan energi elektron tinggi (NADH2 = nikotinamid adenin dinukleotida H2 dan FADH2 = flavin adenin dinukleotida H2).
 Energi katabolisme diperoleh dari proses respirasi yang akan dijelaskan berikut ini.

Respirasi.
Cara sel mendapatkan energi adalah melalui pembakaran. Pembakaran di dalam sel memerlukan oksigen dan menghasilkan energi yang segera disimpan dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat, senyawa kimia turunan nukleotida yang berenergi tinggi). Oksigen digunakan sebagai penerima elektron terakhir bersama proton pada hidrogen dan membentuk molekul air.
Respirasi aerob.
Respirasi aerob merupakan peristiwa pembakaran zat makanan yang melibatkan oksigen dari pernapasan, untuk dipertukarkan dengan karbon dioksida (CO2) dari organisme kepada lingkungannya. Dalam respirasi aerob, oksigen digunakan untuk reaksi biokimia yang menghasilkan energi dari molekul makanan.
Peristiwa respirasi terjadi di dalam organel mitokondria. Dalam respirasi ini, bahan makanan (senyawa karbon dalam karbohidrat, lemak, atau protein) dioksidasi sempurna menjadi karbon dioksida dan air:
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + 36 ATP
Respirasi aerob terjadi dalam 3 tahap, yaitu
o Glikolisis
o siklus Krebs
o sistem transpor elektron.


Glikolisis.
 Glikolisis terjadi di dalam sitoplasma sel merupakan reaksi pelepasan energi yang memecah 1 molekul glukosa (terdiri dari 6 atom karbon) atau karbohidrat yang lain menjadi 2 molekul asam piruvat (terdiri dari 3 atom karbon), 2 NADH (nicotinamide adenine dinucleotide H), dan 2 ATP.
 Pada tahap glikolisis, terjadi dua langkah reaksi, yaitu langkah memerlukan energi dan langkah melepaskan energi.

Siklus Krebs.
 Siklus Krebs merupakan tahap kedua respirasi aerob.
 Nama siklus ini berasal dari orang yang menemukan secara rinci tahap ke dua respirasi aerob ini, yaitu Hans Krebs (tahun 1930-an). Siklus ini juga disebut siklus asam sitrat.
 Tahap awal siklus Krebs adalah 2 molekul asam piruvat yang dibentuk pada glikolisis meninggalkan sitoplasma dan memasuki mitokondria. Di dalam mitokondria terjadi siklus Krebs. Selama beberapa reaksi tersebut dilepaskan 2 molekul karbon dioksida, 3 NADH, 1 FADH2 (flavin adenine dinucleotide H2), dan 1 ATP. Reaksi terjadi 2 kali karena pada glikolisis, glukosa dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat.





Sistem transpor elektron.
 Transpor elektron terjadi di bagian membran di dalam mitokondria. NADH dan FADH2 yang dihasilkan dari siklus Krebs dan glikolisis memberikan elektron dan H+ ke sistem transpor elektron. Oleh karena elektron bergerak melalui sistem transpor, maka H+ dipompa ke luar dari membran dalam mitokondria. Konsentrasi H+ di luar membran dalam mitokondria menimbulkan gradien elektron antara bagian luar dan bagian dalam membran dalam mitokondria. Akibatnya, ion H+ kembali menuju bagian dalam membran dalam mitokondria melalui ATP sintase.
 sistem transpor elektron adalah tahapan terakhir dari respirasi aerob ketika elektron dari reaksi intermediet (siklus Krebs) dialirkan berturut – turut pada enzim dan kofaktor membran dalam mitokondria, dan aliran elektron menyebabkan terjadinya gradien elektron yang kemudian mendorong terjadinya sintesis ATP.


Tahapan glikolisis


























Respirasi anaerob
 Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai penerima elektron terakhir pada saat pembentukan ATP.
 Pada respirasi anaerob juga menggunakan glukosa sebagai substrat.
 Salah satu contoh respirasi anaerob adalah fermentasi.
Fermentasi
• Beberapa organisme yang melakukan fermentasi diantaranya adalah bakteri dan protista yang hidup di rawa, lumpur, makanan yang diawetkan, atau tempat – tempat lain yang tidak mengandung oksigen.
• Beberapa organisme dapat menggunakan oksigen untuk respirasi, tetapi dapat juga melakukan fermentasi.
• Organisme seperti ini melakukan fermentasi jika lingkungannya kekurangan oksigen. Sebagai contoh, sel – sel otot kita dapat melakukan respirasi anaerob jika sel – sel otot kita kekurangan oksigen.
• Seperti pada respirasi aerob, glukosa merupakan substrat pada tahap awal fermentasi. Glukosa dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH, dan terbentuk 2 ATP.
• reaksi fermentasi tidak secara sempurna memecah glukosa menjadi karbon dioksida dan air, serta ATP yang dihasilkan tidak melebihi jumlah ATP yang dihasilkan dari glikolisis.

Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol dilakukan oleh jamur ragi (yeast) secara anaerob. Sebagai substrat fermentasi adalah asam piruvat. Asam piruvat (hasil glikolisis) difermentasi menjadi asetaldehid. NADH memberikan elektron dan hidrogen kepada asetaldehid, sehingga terbentuk produk akhir yaitu, etanol. Pada fermentasi alkohol ini dihasilkan 2 ATP.


Fermentasi asam laktat
Fermentasi asam laktat terjadi pada otot manusia saat kerja keras dan persendian oksigen kurang mencukupi. Pada fermentasi asam laktat ini, molekul molekul asam piruvat hasil glikolisis menerima elektron dan hidrogen dari NADH. Transfer elektron dan hidrogen ini menghasilkan NAD+ kembali. Pada saat yang sama, asam piruvat diubah menjadi asam laktat menghasilkan 2 ATP. Kerja otot terus menerus akan manimbulkan asam laktat dalam jumlah besar. Penimbunan asam laktat pada otot menyebabkan elastisitas otot menjadi berkurang dan menimbulkan gejala kram serta kelelahan.

Perbandingan energi antara respirasi aerob dan fermentasi.
 respirasi aerob menghasilkan energi yang lebih besar.
 ATP yang dihasilkan respirasi aerob adalah 36 ATP untuk oksidasi 1 molekul glukosa. Sebaliknya, dengan fermentasi hanya akan diperoleh total energi sebesar 2 ATP.
 Jadi energi respirasi aerob adalah 18 kali lipat lebih besar dibandingkan energi fermentasi.
 Salah satu alasan mengapa hal tersebut terjadi, karena respirasi aerob merupakan katabolisme sempurna yang menghasilkan CO2 dan H2O. Jadi, pembakaran yang dihasilkan adalah optimum. Sebaliknya hasil fermentasi adalah karbon yang masih reduktif, misalnya etanol dan asam laktat. Oleh karena itu, etanol masih menyisakan energi terikat di dalamnya, yang sesungguhnya masih bisa dibakar untuk menghasilkan energi lanjutan.





ANABOLISME
 adalah rangkaian reaksi kimia yang substrat awalnya adalah molekul kecil, dan produk akhirnya adalah molekul besar.
 Dengan kata lain anabolisme adalah rangkaian reaksi yang bertujuan untuk penyusunan atau sintesis suatu molekul.
 Contoh anabolisme adalah fotosintesis atau sintesis karbohidrat dengan bantuam emergi cahaya matahari.
Fotosintesis
Fotosintesis merupakan sintesis yang memerlukan cahaya (fotos = cahaya; sintesis = membuat bahan kimia, memasak).
Fotosintesis adalah peristiwa penggunaan energi cahaya matahari untuk membentuk senyawa dasar karbohidrat dari karbon dioksida dan air.
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastida yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman, yaitu sel – sel jaringan tiang (palisade) dan sel – sel jaringan bunga karang (spons).
Reaksi fotosintesis dapat disingkat sebagai berikut:
energi
cahaya
12 H2O + 6 CO2 C6H12O6 + 6 O2 + 6 H2O
Air karbon glukosa oksigen air
Dioksida


Reaksi – reaksi fotosintesis terdiri dari reaksi terang dan reaksi gelap.
1. Reaksi terang
Reaksi terang adalah reaksi yang memerlukan cahaya.
2. Reaksi gelap
Reaksi gelap disebut juga siklus Calvin – Benson. Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak tergantung secara langsung terhadap cahaya matahari..

Kemosintesis
adalah sintesis (anabolisme) dengan menggunakan sumber energi yang berasal dari reaksi kimia eksergonik.
Reaksi kimia eksergonik adalah oksidasi senyawa anorganik, misalnya ion amonium, ion besi (Fe3+), atau belerang (S). Kemosintesis dapat dilakukan oleh beberapa bakteri kemosintetik.
Misalnya bakteri belerang mengubah mengubah belerang menjadi sulfat, yang kemudian dapat digunakan oleh tanaman untuk sintesis protein. bakteri nitrifikasi, misalnya Nitrosomonas dan Nitrobacter¬ mengoksidasi amoniak menjadi ion nitrit (NO2-) dan ion nitrat (NO3-). Nitrit dan nitrat yang berlebihan dalam tanah akan menggurangi kesuburan tanah. Itulah sebabnya petani biasanya menambahkan pupuk urea ke dalam tanah untuk menambah ketersedian amoniak dalam tanah.

Selasa, 26 April 2011

COLD DRAWING tugas alat industri kimia

COLD DRAWING
Cold drawing merupakan proses pembentukan pada keadaan dingin secara plastis dari metal sepanjang sumbunya. Cold drawing adalah proses pembentukan logam dimana sepotong logam dimasukkan melalui satu atau serangkaian alat(die), sehingga mengurangi ukuran penampang bagian asli. Proses cold drawing menghasilkan produk akhir dimensi konsisten, sambil meningkatkan, menghasilkan dan kekuatan tarik. Permukaan yang dihasilkan bersih dan bebas dari cacat skala atau lainnya. Cold drawing biasanya digunakan untuk menghasilkan presisi baja, tembaga dan aluminiumbatang, batang dan kawat yang harus memenuhi fisik dan mekanik spesifikasi ketat.
Selama proses cold drawing, platform disebut tempat yang digunakan untuk menahan alat tetap di tempat. Tempat ini memiliki feed-in dan sisi out-feed. Sisi luar pakan terdiri dari platform roller panjang, digunakan untuk menangkap logam selesai setelah telah dipaksa melalui serangkaian alat. Logam ini, biasanya dalam bentuk kawat, dimuat ke sisi di-feed. Salah satu ujung dari stok logam berkurang ukurannya sehingga cocok melalui alat (die). Sebuah silinder hidrolik atau winch kemudian digunakan untuk menarik logam melalui die dan ke-feed roller keluar.
Cold drawing digunakan dalam pembuatan kabel tembaga dan kabel listrik rumah tangga serta struktur baja dan pipa industri. Proses cold drawing menghasilkan common item sehari-hari, seperti klip kertas, senar gitar dan mata air. Aplikasi lain termasuk bagian untuk berbagai alat musik dan komponen listrik serta tabung hidrolik dan pipa.
Ada tiga jenis utama cold drawing: tube drawing, bar drawing dan wire drawing . Tube drawing baik mengurangi diameter dalam (ID) dan diameter luar (OD), sedangkan peningkatan panjang pipa. Ketebalan dinding pipa tetap konstan. Bar drawing mengurangi penampang logam asli, sambil meningkatkan panjang. Lebar atau tinggi logam aslinya mungkin tetap konstan, meskipun biasanya kedua dimensi dikurangi. Wire drawing menurunkan OD komposisi kawat sambil meningkatkan panjang. Volume kawat tetap konstan. Wire drawing biasanya memerlukan beberapa tahapan untuk mengurangi kawat dengan ukuran yang diinginkan. Dies yang digunakan pada wire drawing biasanya dibuat dari tungsten carbide atau berlian.

BAR DRAWING
Hasil dari bar drawing adalah pengecilan penampang melintang dan pemanjangan batang dengan konsekuensinya timbul strain. Hardening pada umumnya proses ini dilakukan secara bertahap. Proses bar drawing ini biasanya diikuti dengan proses annealing jika reduksi penampangnya melebihi 30-50 %.
Batang yang diambil tidak dapat digulung sehingga lurus-tarik menarik ketika digunakanChain drive digunakan untuk menggambar kerja benda sampai dengan 30 m (98 kaki).
Penurunan di daerah biasanya dibatasi untuk 20 sampai 50%, karena pengurangan yang lebih besar akan melebihi kekuatan tarik material, tergantung pada yang daktilitas . Untuk mencapai ukuran tertentu atau beberapa bentuk melewati die semakin kecil atau menengah anneals mungkin diperlukan.
TUBE DRAWING
Tube drawings angat mirip dengan bar drawing, kecuali keadaan awal adalah tabung. Hal ini digunakan untuk mengurangi diameter, meningkatkan permukaan yang telah selesai dan meningkatkan akurasi dimensi. Sebuah lonjongan mungkin atau mungkin tidak digunakan tergantung pada proses tertentu yang digunakan.
Proses tube drawing digunakan untuk membuat pipa tanpa sambungan. Bahan dasar yang digunakan berbentuk pipa sehingga kualitas pipa yang dihasilkan memiliki permukaan yang halus, berdinding tipis dan keakuratannya tinggi serta kekuatannya naik. Mandrel dipergunakan dalam proses ini untuk diameter tube 1/2″-10″
WIRE DRAWING
Teknik ini telah lama digunakan untuk menghasilkan fleksibel logam kawat dengan menggambar materi melalui serangkaian die penurunan ukuran. Die ini dibuat dari sejumlah bahan, yang paling umum adalah tungsten karbida dan berlian.
Prinsipnya sama dengan bar drawing. Hanya saja diameternya lebih kecil, dan dikerjakan secara kontinu melalui beberapa die. Jika diperlukan kawat yang lunak, annealing dilakukan didalam dapur dengan mengontrol temperaturnya setelah proses drawing terakhir. Pada proses penarikan kontinu, kawat ditarik melalui beberapa die dan rol penarik yang disusun seri.
PROSES COLD DRAWING
• RAW-STOCK
Besi yang digunakan adalah batangan besi panas karena besi tersebut mempunyai permukaan yang kasar dan berkerak dan mempunyai bverbagai jenis ukuran dan bentuk.
• CLEANING
Karat yang terdapat dipermukaan besi dibersihkan terlebih dahulu.
• COATING
Permukaan besi dilapisi pelumas untuk mempermudah proses pembebntukan atau cold drawing.
• POINTING
Beberapa inchi dari ujung batang tersebut diperkecil dengan menggunakan teknik swaging atau ekstruding agar dapat melewati alat drawing.
• DRAWING
Pada proses ini, material dibventuk pada temperatur kamar. Ujung yang telah direduksi tadi dilewatkan melalui alat drawing tersebut. Kemudian ditarik hingga seluruh bagian yang belum tereduksi melewati alat tersebut. Pada akhirnya ukuran besi tersebut menjadi leboih kecil dan bertambah panjang.
• ANNEALING
Perlakuan panas yang biasanya digunakan untuk melunakkan material yang akan dibentuk, dimana proses ini akan mengubah mikrostruktur dan sifat mekanik sesuai dengan hasil akhir yang diinginkan. Proses ini bisa berlangsung sebelum,saat, atau setelah proses pembentukan (drawing) dilakukan.



.

flare fitting tugas alat industri kimia

flare fitting


Flare fitting ini mempunyai nama khusus tergantung dengan aplikasinya.Flare mempunyai lima ukuran utama yaitu 3 / 16 ", 1 / 4", 3 / 8 ", 1 / 2", 5 / 8 "inci.
Flange fitting

Salah satu dari Flange fitting ini terbuat dari kuningan berkualitas tinggiValves dan alat kelengkapan untuk pipa air dan perlengkapan saniter pemanas di antara berbagai jenis produk kuningan dan tembaga


Pipe fitting

Di jaman modern seperti sekarang jenis pipa dilapiskan oleh PVC (Polyvinyl chloride ) yang merupakanmerupakan polimer keras dengan ketahanan tinggi terhadap bahan kimia dan efek cahaya dan tahan panas relatif rendah. PVC adalah bahan termoplastik, yang diperoleh oleh polimerisasi vinil klorida berbasis. Bahan ini dapat diaplikasikan dengan penyemprotan sebagai lapisan pada permukaan apa pun, sebagai perlindungan terhadap dampak lingkungan dan juga dekoratif. PVC pas digunakan untuk jaringan pipa, serta air minum, karena bahan ini tidak beracun dan tidak memancarkan zat berbahaya .Dalam hal ini ia lebih baik dibandingkan dengan produk oksida logam yang akan selalu masuk ke dalam air keran. Sejak PVC tahan terhadap pengaruh kimia, pipa dari penggunaan aktif dalam industri kimia, dan memang di semua sektor, yang membutuhkan transportasi cairan agresif. pipa PVC tidak akan runtuh di bawah aksi asam atau alkali, dan karena itu akan jauh lebih tahan lama dibandingkan logam.





Flareless Bite Type Fittings

memiliki desain yang unik tiga potong . Fungsi unik ferrule adalah hasil seleksi cermat bahan yang tepat, mesin presisi, dan untuk memberikan bagian luar yang keras dan intinya lembut.
Brass Screw Fitting

Kuningan pas untuk PE / pipa PPR
1) Bahan: Kuningan, paduan: C37700. DZR, H59-1
2) Rentang aplikasi: Dingin dan penyediaan air panas, Air Drain. Industri air bersih dan tiriskan. Pipa.
3) Paling populer untuk Pasar Eropa, seperti Spanyol, dan Jerman Endland






Brass Compression Fittings

Nominal tekanan: 2500 PSI
Berlaku suhu ≤ 150 ℃
Bahan: 20 #, 304, 316, 316L dll
Tube O.D: Φ4 untuk Φ42
Thread size: 1 / 8 "untuk 1-1/2" inch.
Thread standar: NPT, UNF, G, R, PT, BSP, BSPT dll
Berlaku menengah: minyak, air, gas dan medium lainnya.
Tersedia berdasarkan permintaan Tertentu Spesifikasi.

alat ini :
aman, handal dan tahan bocor sambungan
instalasi mudah dan cukup pull-up
tidak ada transmisi torsi
Fitur:

* Tekanan
o hingga 2500 psi
* Suhu
o sampai 400 derajat Celcius
* Ukuran
o 1 / 8 "- 1 1 / 2"
* Bahan
o SS316, 304, kuningan, baja karbon, Alloy

Ekstrussion tugas alat industri kimia

Ekstrussion
Ekstrusi adalah proses untuk membuat benda dengan penampang tetap. Keuntungan dari proses ekstrusi adalah bisa membuat benda dengan penampang yang rumit, bisa memproses bahan yang rapuh karena pada proses ekstrusi hanya bekerja tegangan tekan, sedangkan tegangan tarik tidak ada sama sekali. Aluminium, tembaga, kuningan, baja dan plastik adalah contoh bahan yang paling banyak diproses dengan ekstrusi. Contoh barang dari baja yang dibuat dengan proses ekstrusi adalah rel kereta api.
Teknologi ekstrusi memungkinkan kita untuk melakukan serangkaian proses pengolahan seperti mencampur, menggiling, memasak, mendinginkan, mengeringkan dan mencetak dalam satu rangkaian proses saja.


Sejarah
Teknologi ekstrusi merupakan teknologi yang cukup tua. Pada tahun 1797 di Inggris, Joseph Bramah menciptakan mesin untuk membuat pipa tanpa sambungan yang diperkirakan sebagai mesin ekstrusi pertama. Tidak lama kemudian produk-produk lain seperti sabun, macaroni, dan bahan-bahan bangunan diproses menggunakan mesin yang sama. Pada mesin ini untuk menggiling dan mencampur bahan digunakan piston yang dioperasikan oleh tangan. Karena keterbatasan proses yang dilakukan ekstruder terdahulu maka ekstruder yang menggunakan ulir (screw) diciptakan untuk kebutuhan industri kabel. Konsep awal yang diketahui mengenai ekstruder ulir tunggal ditemukan di tahun 1873 pada suatu gambar rancangan milik Phoenix Gummiwerke A.G. Sementara ekstruder ulir ganda yang pertama dikembangkan pada tahun 1869 oleh Follows dan Bates di Inggris untuk keperluan industri sosis. Sejak saat itu penggunaan ekstruder bagi pengolahan semakin meningkat (Janssen, 1978).
Proses ini tidak dikembangkan sampai 1820 ketika Thomas Burr membuat hidrolik powered press pertama. Pada saat ini proses itu disebut penyemprotan. Pada tahun 1894, Alexander Dick memperluas proses ekstrusi dengan paduan tembaga dan logam.

a. Proses

Pada Logam - Bahan baku dipanaskan terlebih dahulu agar menjadi lunak. Setelah itu dimasukkan dalam container. Sebuah ram (stempel) menekan bahan tersebut melalui sebuah die (cetakan). Akibatnya bahan menjadi mulur dan terbentuk sesuai dengan penampang die.
Pada Plastik - Khusus untuk ekstrusi plastik proses pemanasan dan pelunakan bahan baku terjadi di dalam barrel akibat adaya pemanas dan gesekan antar material akibat putaran screw
b. Jenis ekstrusi

1. Ekstrusi Panas
Hot ekstrusi adalah suatu proses kerja panas , yang berarti hal itu dilakukan pada suhu rekristalisasi material tersebut, hal ini dilakukan untuk menjaga material dari pengerasan saat kerja dilakukan dan untuk membuatnya lebih mudah mendorong material. Kebanyakan ekstrusi panas dilakukan pada tekanan hidrolik horizontal yang berkisar dari 230 hingga 11.000 metrik ton (250 sampai 12.000 ton). Tekanan berkisar 3-70 MPa (4.400 hingga 100.000 psi), sehingga pelumasan diperlukan, dapat dihasilkan minyak atau grafit untuk ekstrusi suhu yang lebih rendah, atau serbuk kaca untuk ekstrusi suhu tinggi. Kerugian terbesar dari proses ini adalah biaya untuk mesin dan pemeliharaannya.
Ekstrusi panas suhu untuk berbagai macam logam
Material Temperatur [° C (° F)]
Magnesium 350-450 (650-850)
Aluminium 350-500 (650-900)
Tembaga 600-1100 (1200-2000)
Baja 1200-1300 (2200-2400)
Titanium 700-1200 (1300-2100)
Nikel 1000-1200 (1900-2200)
Refractory paduan sampai dengan 2000 (4000)
Proses ekstrusi umumnya ekonomis, ketika memproduksi antara beberapa kilogram (kg) hingga beberapa ton, tergantung pada materi yang sedang diekstrusi. Ada titik crossover dimana roll forming menjadi lebih ekonomis. Misalnya, beberapa baja menjadi lebih ekonomis jika diproduksi lebih dari 20.000 kg (50.000 lb).

2. Ekstrusi Dingin
Ekstrusi dingin dilakukan pada suhu kamar. Keuntungannya jika dibandingkan dengan ekstrusi panas adalah kurangnya oksidasi, kekuatan yang lebih tinggi karena pengerjaan dilakukan pada suhu dingin , permukaan akhir yang dihasilkan baik, dan kecepatan ekstrusi cepat jika bahan dikenakan tekanan panas (hot shortness).
Bahan yang umumnya digunakan pada ekstrusi dingin meliputi: timbal, timah, aluminium, tembaga, zirkonium, titanium, molybdenum, berilium, vanadium, niobium, dan baja.
Contoh produk yang dihasilkan oleh proses ini adalah: alat pada proses pemadaman kebakaran, shock absorber silinder, dan piston otomotif.

3. Ekstrusi Hangat
Ekstrusi Hangat dilakukan di atas suhu kamar, tetapi di bawah suhu rekristalisasi dari bahan, rentang suhu 800-1800 ° F (424-975 ° C). Hal ini biasanya digunakan untuk mencapai keseimbangan kekuatan yang diperlukan, daktilitas dan sifat ekstrusi final.

c. Peralatan

Mesin ekstrusi atau biasa disebut ekstruder merupakan alat yang cukup sederhana namun memiliki keunikan tersendiri. Prinsip dasar kerja alat ini ialah memasukkan bahan-bahan mentah yang akan diolah kemudian didorong keluar melalui suatu lubang cetakan (die) dalam bentuk yang diinginkan. Bila kita dahulu mengenal alat ekstrusi sistem ulir yang disebut ekstruder berulir tunggal (Single Screw Extruder/SSE) maka akhir-akhir ini telah dikembangkan ekstruder dengan ulir ganda (Twin Screw Extruder/TSE) yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan pendahulunya.


Kelemahan Extrusion
• Permukaan retak - Bila permukaan ekstrusi pecah, hal ini sering disebabkan oleh gesekan suhu ekstrusi, atau kecepatan terlalu tinggi. Hal ini juga bisa terjadi pada suhu yang lebih rendah jika produk yang diekstrusi hanya sementara.
• Pipa - Sebuah pola aliran yang menarik oksida dari permukaan dan kotoran ke pusat produk. Pola seperti ini sering disebabkan oleh gesekan yang tinggi atau pendinginan pada daerah luar billet tersebut.
• Bagian internal yang pecah - Bila titik ekstrusi menghasilkan keretakkan atau void. Retak ini yang dikaitkan dengan keadaan tegangan tarik hidrostatik di tengah zona deformasi die. (Situasi yang sama dengan necked region dalam spesimen tegangan tarik)
• Garis Permukaan - Bila ada garis yang terlihat pada permukaan profil materi yang diekstrusi. Hal ini sangat bergantung pada kualitas die production dan seberapa baik die dipertahankan, karena beberapa residu bahan diekstrusi dapat menempel ke permukaan die dan menghasilkan garis timbul.

Bahan
a. Logam
• Aluminium adalah bahan yang paling umum diekstrusi. Aluminium bisa menjadi ekstrusi panas atau ekstrusi dingin . Jika ekstrusi panas, dipanaskan sampai 575-1100 °F (300 sampai 600 °C). Contoh produk termasuk profil untuk trek, frame, rel, mullions , dan heat sink .
• Tembaga (1100-1825 °F (6-100 °C)) pipa, kawat, batang kecil, batang, tabung, dan elektroda las. Seringkali lebih dari 100 ksi (690 MPa) diperlukan untuk menghilangkan tembaga.
• Timbal dan timah (maksimum 575 °F (300 °C)) pipa, kawat, tabung, dan selubung kabel. Molten timbal juga dapat digunakan pada billet di penekanan ekstrusi vertikal.
• Magnesium (575-1100 °F (300 sampai 600 °C)) suku cadang pesawat dan bagian industri nuklir. Magnesium adalah sebagai extrudable atau aluminium.
• Seng (400-650 °F (200 sampai 350 °C)) batang kecil, batang, tabung, komponen perangkat keras, fitting, dan handrails.
• Baja (1825-2375 °F (1000-1300 °C)) batang dan trek. Biasanya baja karbon polos diekstrusi, tapi paduan baja dan stainless steel juga bisa diekstrusi.
• Titanium (1100-1825 °F (6-100 °C)) komponen pesawat, termasuk trek kursi, cincin mesin, dan bagian struktural lainnya.
Magnesium dan paduan aluminium biasanya memiliki 0,75 µm (30 μin) RMS atau menyelesaikan permukaan yang lebih baik. Titanium dan baja dapat mencapai 3 mikrometer (120 μin) RMS.
Pada tahun 1950, Ugine Séjournet, dari Perancis , menemukan sebuah proses yang menggunakan kaca sebagai pelumas untuk mengekstrusi baja. The Ugine-Sejournet, atau Sejournet, proses ini sekarang digunakan untuk bahan lain yang memiliki temperatur lebur yang lebih tinggi daripada baja atau yang membutuhkan kisaran sempit temperatur menonjol. Proses dimulai dengan memanaskan bahan dengan suhu ekstrusi dan kemudian menggulungnya dalam bentuk bubuk kaca. kaca yang mencair dan membentuk film tipis, 20 sampai 30 mils (0,5 hingga 0,75 mm), dalam rangka untuk memisahkan dari dinding ruang dan memungkinkan untuk bertindak sebagai pelumas. Segelas cincin tebal padat yang 0,25-0,75 dalam (6 sampai 18 mm) tebal ditempatkan di ruangan pada mati untuk melumasi ekstrusi seperti yang terpaksa melalui die. Keuntungan kedua cincin ini kaca adalah kemampuan untuk mengisolasi panas bilet dari mati. ekstrusi akan memiliki lapisan tebal juta 1 dari kaca, yang dapat dengan mudah dihapus setelah mendingin.
Terobosan lain dalam pelumasan adalah penggunaan lapisan fosfat. Dengan proses ini, dalam hubungannya dengan pelumasan kaca, baja bisa dingin diekstrusi. Mantel fosfat kaca menyerap cairan pelumas untuk menawarkan properti yang lebih baik bahkan.

b. Plastik


Sectional melihat dari ekstruder plastik menunjukkan komponen
Plastik ekstrusi biasanya menggunakan chip plastik atau pelet, yang biasanya dikeringkan dalam gerbong sebelum menuju ke feed sekrup. Resin polimer dipanaskan sampai cair dengan kombinasi elemen pemanas dan pemanasan geser dari sekrup ekstrusi. sekrup kumpulan resin melalui die, membentuk resin ke dalam bentuk yang diinginkan. ekstrudat ini didinginkan dan dipadatkan kemudian ditarik melalui tangki die atau tangki air. Dalam beberapa kasus ekstrudat ditarik melalui die sangat panjang, dalam proses yang disebut pultrusion.
Sejumlah besar polimer yang digunakan dalam produksi tabung plastik, pipa, batang, rel, segel, dan lembaran atau film.
c. Keramik
Keramik juga dapat dibentuk menjadi bentuk melalui ekstrusi. Terracotta ekstrusi digunakan untuk memproduksi pipa. bata modern Banyak juga diproduksi menggunakan proses ekstrusi bata.


d. Makanan


Macaroni adalah pasta berongga diekstrusi.
Ekstrusi telah menemukan aplikasi besar dalam pengolahan makanan. Produk seperti pasta ,sereal , adonan kue , kentang goreng , makanan bayi , kering makanan kering hewan peliharaan dan makanan ringan sebagian besar diproduksi oleh ekstrusi. Dalam proses ekstrusi, bahan baku tanah pertama ukuran partikel yang besar (biasanya konsistensi tepung kasar). Campuran kering dilewatkan melalui pra-kondisioner, dimana bahan-bahan lain yang ditambahkan (gula cair , lemak , pewarna , daging dan air tergantung pada produk yang dibuat), uap juga ditambahkan untuk memulai proses memasak. Campuran bahan kemudian dilewatkan melalui ekstruder, dan kemudian dipaksa melalui die dimana dipotong sesuai panjang yang diinginkan. Proses memasak berlangsung dalam extruder dimana produk menghasilkan panas dan gesekan sendiri karena tekanan yang dihasilkan (10-20 bar). Proses memasak menggunakan proses yang dikenal sebagai gelatinisasi pati . Pengekstrusi menggunakan proses ini memiliki kapasitas 1-25 ton per jam tergantung pada desain.
Penggunaan proses pemasakan ekstrusi memberikan manfaat makanan berikut:
 Pati gelatinisasi
 Denaturasi protein
 Makanan mentah inaktivasi enzim
 Pemusnahan alami racun
 Berkurangnya dari mikroorganisme dalam produk akhir
Ekstrusi juga digunakan untuk memodifikasi pati dan pelet pakan ternak .
Briket Biomassa
Produksi ekstrusi teknologi briket bahan bakar adalah proses limbah sekrup ekstrusi (jerami, sekam bunga matahari, soba, dll) atau halus limbah kayu diparut (serbuk gergaji) di bawah tekanan tinggi bila dipanaskan dengan suhu 160-350 ° C. Bahan bakar yang dihasilkan briket tidak termasuk salah satu pengikat, tetapi satu alam - lignin yang terkandung dalam sel limbah tanaman. Suhu selama kompresi, penyebab mencairnya permukaan batu bata, sehingga lebih padat, yang penting untuk transportasi briket.
Desain
Rancangan profil ekstrusi memiliki dampak besar bagaimana suatu bahan dapat diekstrusi. Ukuran maksimum untuk sebuah ekstrusi ditentukan dengan mencari lingkaran terkecil yang sesuai sekitar bagian-silang, ini disebut lingkaran circumscribing. diameter ini, pada gilirannya, mengontrol ukuran mati yang diperlukan, yang pada akhirnya menentukan apakah bagian yang akan cocok di pers diberikan. Misalnya, tekan yang lebih besar dapat menangani 60 cm (24 in) diameter lingkaran circumscribing untuk aluminium dan 55 cm (22 in). diameter lingkaran untuk baja dan titanium. Kompleksitas profil diekstrusi secara kasar dapat diukur dengan menghitung faktor bentuk, yang merupakan jumlah luas permukaan yang dihasilkan per unit massa ekstrusi. Hal ini mempengaruhi biaya perkakas serta tingkat produksi.
bagian tebal umumnya membutuhkan ukuran bagian meningkat. Agar bahan untuk aliran benar kaki sebaiknya tidak lebih dari sepuluh kali lebih lama daripada ketebalannya. Jika bagian-silang asimetris, bagian-bagian yang berdekatan harus sedekat mungkin dengan ukuran yang sama mungkin. sudut tajam harus dihindari, karena aluminium dan magnesium radius minimum harus 0,4 mm (1 / 64) dan untuk sudut baja harus 0,75 mm (0,030 in) dan fillet harus 3 mm (0,12 in). Tabel berikut berisi silang minimum-bagian dan ketebalan untuk berbagai material.
Material Minimum penampang [cm ² (persegi masuk)] Minimum ketebalan [mm (masuk)]
Baja karbon 2.5 (0.40) 3.00 (0.120)
Baja tak berkarat 3.0-4.5 (0.45-0.70) 3.00-4.75 (0.120-0.187)
Titanium 3.0 (0.50) 3,80 (0,150)
Aluminium <2,5 (0,40) 1.00 (0.040)
Magnesium <2,5 (0,40) 1.00 (0.040)

Klasifikasi air tugas SU 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen.Airbersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar,yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. Air dialam meliputi :
1. air tanah yang berasal dari mata air atau dari sunur dangkal/artesis
2. air permukaan yang disebut juga air badan air,misalnya air sunga,air danau, air waduk,dll
3. Air laut
4. Air permandian umum.

Air organik adalah istilah untuk air yang sama sekali tidak mengandung unsur kimia lain selain H2O (air) itu sendiri Kandungan dalam air yang bersih dialam sangat banyak oleh standar kualitas tertentu dan dapat digolongangkan beberapa golongan.yakkni golongan A,golongan B,golongan C,golongan D,serta golongan E. Dalam Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan pada pasal 22 ayat 23 mengatakan bahwa Penyehatan Air meliputi pengamanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan hidup manusia. Upaya penyehatan air bertujuan untuk menjamin tersedianya air minum ataupun air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan bagi seluruh masyarakat baik perkotaan maupun pedesaan. Untuk menjamin tersedianya kualitas air yang memenuhi persyaratan tersebut, berbagai upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat, seperti pembangunan dan perbaikan sarana air bersih/air minum, Upaya pengawasan kualitas air dan penyuluhan–penyuluhan mengenai hubungan kesehatan dengan tersedianya air yang memenuhi persyaratan kesehatan. Salah satu aspek yang sangat esensial untuk terjaminnya kualitas air yang memenuhi persyaratan tersebut adalah tersedianya suatu perangkat yang dapat nengatur dan mengawasi pihak yang memproduksi air dan pihak konsumen, yang meliputi hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing demi terjaminnya kuantitas dan kualitas air.Air adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Dengan terpenuhinya kebutuhan ini, maka seluruh proses metabolisme dalam tubuh manusia bisa berlangsung dengan lancar. Sebaliknya, jika kekurangan air, maka proses metabolisme terganggu. Akibatnya bisa terjadi dehidrasi, Pada tahapan lebih lanjut bisa menimbulkan kematian. Menurut ahli gizi dan makanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Nuri Andarwulan, komposisi tubuh manusia sebagian besar adalah air cairan), yaitu sekitar 60 – 70%. Karena itu,air memegang peranan yang sangat penting dan tidak tergantikan.Air adalah materi esensial dan tidak bisa disintesakan. Air dapat diperoleh dari luar tubuh. Begitu pentingnya kebutuhan air, tubuh harus memperoleh dosis yang cukup setiap hari. Jumlahideal yang harus dikonsumsi adalah 2 lt / hari yang merupakan jumlah totalcairan yang masuk kedalam tubuh. Kita sering salah mempersepsikan hal ini, yang disebut 2 lt kadang disamakan dengan delapan gelas air minum. Padahal itu adalah total cairan yang harus masuk ke dalam tubuh.Air adalah materi essensial di dalam kehidupan tidak ada satupun makhluk hidup yang berada di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air, sel hidup misalnya, baik tumbuh-tumbuhan ataupun hewan. Lebih dari 75 % isi sel tumbuh-tumbuhan atau lebih dari 67 % isi sel hewan tersusun oleh air.
















ISI
Penggolongan Air
Berdasarkan pasal 7, penggolongan air menurut peruntukannya dapat dibedakan menjadi :
1. Air golongan A :air pada sumber air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2. Air golongan B : air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah menjadi air minum dan keperluan rumah tanga lainnya.
3. Air golongan C : air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan-perikanan dan petrnakan.
4. Air golongan D : air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk usaha diperkotaan,industry dan lstrik tenaga air.
Pengolongan air yang diatas masih termasuk dalam bagian air badan air atau air permukaaan,dimana pada air badan air ini memiliki batas syarat yang disesuiakn dengan peruntukannya.
Selain bahan-bahan beracun,adanhya pencemaran zat organic diketahui antara lain dengan memeriksa kadar ooksigen terlarut (dissolved oxygen=DO),kebutuhan biologic akan oksigen (bologycal oxygen demand = BOD),kebutuhan kimiawi akan oksigen (chemical oxygen demand=COD).
Air badan air mempunyai daya pemurnian alami (self ppurification).Bila kemasukan bahan pencemar akan diuraikan secara biologic oleh mikroorganisme yang ada di dalam air dengan kebutuhan oksigen terlarut menjadi hasil uraian yang stabil.Dari zat organic diuraikan menjadi senyawa nitrat sulfat,karbonat,fosfat dan sebagainya oleh bakteri aerob.Akan tetapi bila bahan pencemar organiknya terlalu tinggi,oksigen terlarut yang ada akan makin berkurang sampai menjadi nol.Akibatnya yang bekerja adalah bakteri anaerob,dengan hasil akhir nitrit,amonia,asam sulfide dan sebagainya yang manimbulkan bau,dalam hal ini terjadi pembusukan.
BOD adalah banyaknya oksigen yang diperlukan untuk menguraikan zat organic dalam air secara biologic,sampai menjadi senyawa yang stabil.Makin tinggi kadar zat organic dalam air,makin tinggi angka BOD nya.begitu pula kadar DO dapat dipakai sebagai petunjuk adanya pencemaran organic.Sedangkan angka COD menunjukan banyaknya oksidator kuat yang diperluakan untuk mengoksidir zat organic dalam air,dihitung sebagai oksigen.
Dalam melakukan pengolangan air kita harus mangetahui bagaimana melakukan analisa kimia air seyogyanya dikerjakan dengan tepat dan teliti ,agar diperoeh hasil yang benar.tepat (accurate) artinya didapat hasil yang dianggap mendekati hasil atau keadaan yang sebenarnya .Teliti(precise)artinya sedikit sekali selisih antara hasil beberapa penetapan dengan cara dan jumlah yang sama. Untuk mendapat hasil analisa yang tepat dan teliti, beberapa kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil analisa harus dicegah. Kesalaha-kesalahan itu antara lain :
1. Kesalahan cara bekerja dan perorangan .Hal ini disebabkan pemeriksa tidak mengikuti teknik analisa yang benar.misalnya kehlangan bahan yang diperiksa secara mekanik pada langkah suatu analisa,endapan yang kurang atau terlalu banyak dicuci, pemijaran endapan pada suhu yang salah, krus yang belum dingin sudah ditimbang, membiarkan zat tang hidroskopik menyerap air selama pemincangan dan lain-lain. Kesalahan perorangan timbul bila pemeriksa tidak bekerjadengan teliti dan hati-hati.
2. Kesalahan alat dan reagensia Timbul karena kesalahan konstruksi timbangan, pemakaian alat penimbang atau pengukur volume yang tidak ditera,penggunaan reagensia yang mengandung kotoran.
3. Kesalah metoda Dapat berasal dari penimbangan sampel yang tidak banar, atau reaksi kimia yang tidak sempurna.pada grafimetri karena kelarutan endapan, ko-presipitasi, post-presipitasi, dekomposisi, atau penguapan zat yang akan ditimbang pada volumetric karena reaksi dari bahan pengganggu,perbedaan antara titik akhir pemeriksaan dengan titik akhir suatu reaksi stoichiometri.
B. Standar Kualitas Air
Bagaimana cara mengetahui kondisi kualitas air? Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian tertentu terhadap air tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah uji kimia, fisik, biologi, atau uji kenampakan (bau dan warna). Sayangnya, cara-cara pengujian tersebut memerlukan biaya yang cukup mahal, disamping prosedur pengujian yang tidak mudah. Ada cara praktis yang bisa dilakukan oleh setiap orang untuk menilai kualitas air, yaitu dengan melihat hewan air (makroinvertebrata) yang spesifik hidup pada air berkualitas baik.
Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air diselenggarakan secara terpadu dengan pendekatan ekosistem. Keterpaduan yang dimaksud adalah dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
Pengelolaan kualitas air dilakukan untuk menjamin kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya agar tetap dalam kondisi alamiahnya. Pengendalian pencemaran air dilakukan untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air melalui upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air. Upaya pengelolaan kualitas air dilakukan pada :
1. Sumber air yang terdapat di dalam hutan lindung
2. Mata air yang terdapat di luar hutan lindung dan
3. Akuifer air tanah dalam.

Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisi alamiahnya.Penentuan standar kualitas air minum maupun air limbah berdasarkan pertimbangan bahwa Bahan-bahan beracun yang apabila kadarnya dalam air minum melebihi batas akan membahayakan kesehatan, misalnya timbal, selenium, arsen, kromium, sianida, cadmium, air raksa. Bahan-bahan kimia kimia spesifik yang dapat mempengaruhi kesehatan apaila kadarnya dalam air melebihi batas akan merugikan kesehatan misalnya,flourida, dan nitrat. Flourida yang kadarnya melebihi batas akan berpengaruh kurang baik terhadap gigi.
Nitrat yang kadarya melebihi batas menimbulkan keracunan darah pada bayi yang disebut “blue babies” Bahan kimia atau sifat fisik yang mempengaruhi air minum yaitu mangan, tembaga,seng,kalsium fenol. Bahan kimia yang merupakan pejunjuk adanya pencemaran yaitu zat organic jumlah, kebutuhan biologic akan oksigen,kebutuhan kimiawi akan oksigen,nitrogen jummlah,nitrit,fosfat. Pengawasan kualitas air bertujuan untuk mencegah penurunan kualitas dan penggunaan air yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan, serta meningkatkan kualitas air. Kegiatan pengawasan kualitas air mencakup :
a. Pengamatana lapangan dan pengambilan contoh air termasuk pada proses produksi dan distribusi.
b. Pemeriksaan contoh air.
c. Analisis hasil pemeriksaan.
d. Perumusan saran dan cara pemecahan masalah yang timbul dalam hasil kegiatan a,b, dan c
e. Kegiatan tindak lanjut berupa pemantauan upaya penanggulangan/perbaikan termasuk kegiatan penyuluhan.
Berdasarkan standar peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih terdiri dari: Persyaratan Fisik Kualitas fisik yang dipertahankan atau dicapai bukan hanya semata-mata dengan pertimbangan dari segi kesehatan saja akan tetapi juga menyangkut keamanan dan dapat diterima oleh masyarakat pengguna air dan mungkin pula menyangkut segi estetika. Persyaratan Kimiawi Kandungan unsur kimia di dalam air harus mempunyai kadar dan tingkat konsentrasi tertentu yang tidak membahayakan kesehatan manusia atau mahluk hidup lainnya, pertumbuhan tanaman, atau tidak membahayakan kesehatan pada penggunaannya dalam industri serta tidak minumbulkan kerusakan-kerusakan pada instalasi sistem penyediaan air minumnya sendiri. Beberapa unsur tertentu, sebaliknya diperlukan dalam jumlah yang cukup untuk penciptaan suatu kondisi air minum yang dapat mencegah suatu penyakit atau kondisi kualitas yang menguntungkan.
Dalam hubungannya dengan masalah kualitas kimiawi tersebut di atas pada dasarnya unsur-unsur kimiawi dapat dibedakan atas 4 golongan: Unsur-unsur yang bersifat racun.
Unsur-unsur tertentu yang dapat mengganggu kesehatan. Unsur-unsur yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem atau penggunaannya untuk keperluan atau aktivitas manusia. Unsur-unsur yang merupakan indikator pengotoran. Persyaratan Bakteriologi Dalam persyaratan ini ditentukan batasan tentang jumlah bakteri pada umumnya dan khususnya bakteri penyebab penyakit (ekoli).
Kualitas air yang baik adalah :
a. Secara fisik
1) Rasa
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena adanya zat organik atau bakteri / unsur lain yang masuk ke badan air.
2) Bau
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat ditimbulkan oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta kemungkinan akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan,terutama sistem sanitasi.
3)Suhu
Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktivitas biologi sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu perairan secara alamiah biasanya disebabkan oleh aktivitas penebangan vegetasi di sekitar sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari yang masuk tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara langsung atau tidak langsung (Chay, 1995: 54 ).
4)Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan – bahan organik dan
anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili warna. Sedang dari segi estetika kekeruhan air dihubungkan dengan kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan dan warna air tergantung pada warna buangan yang
memasuki badan air.
5) TDS atau jumlah zat padat terlarut (total dissolved solids)
Bahan pada adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu 1030 – 105oC, dalam portable water kebanyakan bahan bakar terdapat dalam bentuk terlarut yang terdiri dari garam anorganik selain itu juga gas-gas yang terlarut. Kandungan total solids pada portable water biasanya berkisar antara 20 sampai dengan 1000 mg/l dan sebagai satu pedoman kekerasan dari air akan meningkatnya total solids, disamping itu pada semua bahan cair jumlah koloit yang tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan meningkat sesuai derajat dari pencemaran (Sutrisno, 1991 : 33). Zat pada selalu terdapat dalam air dan kalau terlalu banyak tidak baik untuk air minum, banyaknya zat padat yang disyaratkan untuk air minum adalah kurang dari 500 mg/l. pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan kualitas air minum dalam hal total solids ini yaitu bahwa air akan meberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual.
b. Secara kimia
Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun.
1) pH (derajat keasaman)
Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya Cdisebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat mengganggUkesehatan.
2)Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahan
nonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat,
Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.
3)Besi
Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung didalam air adalah 1,0 mg/l
4)Aluminium
Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi.
5) Zat organic
Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di perairan (Chay, 1995:541)
6)Sulfat
Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.
7) Nitrat dan nitrit
Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.
8)Chlorida
Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.
9) Zink atau Zn
Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l.
penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang penting untuk metabolisme, karena kekurangan Zink dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.
c. Secara Biologis
1) Colli
Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen) sama sekali tidak boleh mengandung bakteri coli melebihi batas–batas yang telah ditentukan yaitu 1 coli/100 ml air (Sutrisno, 1991 : 23).
2) COD (Chemical Oxygen Demand)
COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan misalnya kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Kandungan COD dalam air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/l. apabila nilai COD melebihi batas dianjurkan, maka kualitas air tersebut buruk.
3) BOD (Biochemical Oxygen Demand)
Adalah jumlah zat terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk
memecah bahan – bahan buangan didalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya tetepi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan oksigen yang rendah menunjukkan kemungkinan air jernih, mikroorganisme tidak tertarik menggunakan bahan organik makin rendah BOD maka kualitas air minum tersebut semakin baik. Kandungan BOD dalam air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air dan air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/l
Pengendalian Kualitas Air
Upaya untuk mempertahankan kualitas air, dilakukan penggantian air 10% – 20% per hari. dengan kriteria parameter kualitas air sebagai berikut:
a) Parameter fisika
1) Suhu : 28 ºC – 32 ºC.
2) pH : 7,5 – 8,5.
3) Salinitas : 10 ppt – 35 ppt .
4) Kedalaman air : 100 cm – 120 cm (semi intensif) dan >120 cm (intensif).
5) Kecerahan : 35 cm – 40 cm.
b) Parameter kimia
1) Oksigen terlarut : > 3,5 ppm.
2) Amonia : < 0,01 ppm.
3) Nitrit : < 1 ppm.
4) Nitrat : < 10 ppm.
5) BOD : < 3 ppm.
6) Clorine : < 0,8 ppm.
7) Bahan organik : < 50 ppm.
c) Parameter biologis
Kepadatan plankton : 104 sel/ml – 109 sel/ml.
Tata cara pengukuran
1. Parameter fisika
a) Suhu
Pengukuran suhu air dilakukan dengan menggunakan termometer, yang dinyatakan dalam satuan oC.
b) pH
Pengukuran pH air dilakukan dengan menggunakan pH meter atau kertas lakmus.
c) Salinitas
Pengukuran salinitas air dilakukan dengan menggunakan salinometer/refraktometer, yang dinyatakan dalam satuan ppt.
d) Kedalaman
Pengukuran kedalaman air dilakukan dengan menggunakan papan skala, yang
dinyatakan dalam satuan sentimeter (cm).
e) Kecerahan
Pengukuran kecerahan air dilakukan dengan menggunakan piringan berwarna hitam putih (secchi disk), yang dinyatakan dalam satuan sentimeter (cm).
2. Parameter kimia
Pengukuran kualitas air seperti oksigen terlarut, amonia, nitrit, nitrat dan bahan organiksesuai dengan APHA (American Public Health Association) dan AWWA (American WaterWorks Association).
3.Parameter biologi
Cara pengukuran plankton adalah dengan menghitung jumlah plankton dalam haemocytometer dengan menggunakan mikroskop, yang dinyatakan dalam satuan sel permililiter (sel/ml). Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengembalikan suatu kondisi lingkungan seperti semula selain dengan teknik Bioremediation. Salah satunya adalah dengan “Artificial Wetland”, yaitu suatu teknik dalam pengembalian suatu kualitas lingkungan dengan suatu metode pemanfaatan lahan basah untuk mengembalikan kondisi lingkungan, dimana lingkungan yang telah mengalami penurunan kualitas dengan suatu treatment dialirkan pada suatu instalasi pengolahan lingkungan. Biasanya digunakan untuk mengembalikan kualitas air tambak, dimana air yang telah digunakan dialirkan pada suatu tangki pengendapan untuk mengendapkan zat padat yang selanjutnya masuk pada tangki yang berisikan aerator untuk membunuh bakteri yang bersifat anaerob dan selanjutnya masuk kedalam wetland yang terdapat tumbuhan yang berperan dalam menjernihkan air tambak dan menambah kandungan oksigen dalam air selanjutnya air dapat digunakan kembali untuk tambak. Akan tetapi Secara ekonomis Bioremediation dengan organism lebih kompetitif dari pada teknik yang lain.
Kriteria Kualitas Air Yang Dapat Digunakan Sebagai Air Minum
PARAMETER SATUAN MAKSIMUM YANG
DIANJURKAN MAKSIMUM YANG DIBOLEHKAN KETERANGAN
Fisika
Temperatur oC Temperatur air alam Temperatur air alam
Warna mg Pt-Co/1 5 50
Bau Tidak berbau Tidak berbau
Rasa Tidak berasa Tidak berasa
Kekeruhan mg S1O2/1 5 25
Residu terlarut mg/1 500 1500
Daya hantar listrik micromholan 400 1250
Kimia
pH 6,5 – 8,5 6,5 – 8,5 nilai antara (range)
Kalsium (Ca) mg/1 75 200
Magnesium (Mg) mg/1 30 150
Kesadahan mg/1 350 - minimum 10
Barium (Ba) mg/1 Nihil 0,05
Besi (Fe) mg/1 0,1 1
Mangan (Mn) mg/1 0,05 0,5
Tembaga (Cu) mg/1 Nihil 1
Seng (Zn) mg/1 1 15
Krom heksavalen (Cr(VI)) mg/1 Nihil 0,05
Kadmium (Cd) mg/1 Nihil 0,01
Raksa Total (Hg) mg/1 0,0005 0,001
Timbal (pb) mg/1 0,05 0,1
Arsen (As) mg/1 Nihil 0,05
Salenium (Se) mg/1 Nihil 0,01
Sianida (CN) mg/1 Nihil 0,05
Sulfida (S) mg/1 Nihil Nihil
Florida (F) mg/1 - 1,5 minimum 0,5
Klorida (C1) mg/1 200 600
Sulfat (SO4) mg/1 200 400
Fosfor ( P ) mg/1 0,3 2
Amoniak (NH3-N) mg/1 Nihil Nihil
Nitrat ( NO3-N) mg/1 5 10
Nitrit ( NO2-N) mg/1 Nihil Nihil
Nilai Permanganat mg KMn04/1 Nihil 10
Senyawa Aktif biru metilen mg/1 Nihil 0,5
Fenol mg/1 0,001 0,002
Miyak dan Lemak mg/1 Nihil Nihil
Karbon Kloroform Ekstrak mg/l 0,04 0,5
PBC mg/1 Nihil Nihil
Bakteriologi
Coliform total MPN/100 ml Nihil Nihil
Coliform total MPN/100 ml 5 Nihil
Coli total MPN/100 ml Nihil Nihil
Kuman patogenik/parasitic Nihil Nihil Nihil
Radicaktifitas
Aktivitas beta total pCi/1 _ 100
Strontium – 90 pCi/1 - 2
Radium – 226 pCi/1 - 1
Pestisida mg/1 Nihil Nihil
KRITERIA KUALITAS AIR YANG BAIK UNTUK PERIKANAN DAN PETERNAKAN
PARAMETER SATUAN KADAR MAKSIMUM KETERANGAN
Fisika
Temperatur oC Temperatur air alam + 4oC
Residu terlarut mg/1 2000
Kimia
pH 6 – 9
Tembaga (Cu) mg/1 0,02
Seng (Zn) mg/1 0,02
Krom heksavalen (Cr(VI)) mg/1 0,05
Kadmium (Cd) mg/1 0,01
Raksa Total (Hg) mg/1 0,002
Timbal (pb) mg/1 0,03
Arsen (As) mg/1 1
Salenium (Se) mg/1 0,005
Sianida (CN) mg/1 0,02
Sulfida (S) mg/1 0,002
Fluorida ( F ) mg/1 1,5
Amoniak bebas (NH3-N) mg/1 0,016
Nitrit (NO2-N) mg/1 0,06
Klor aktif (Cl2) mg/1 0,03
Oksigen Terlarut (DO) mg/1 - Disyaratkan lebih besar dari 3. Diperbolehkan sama dengan 3, maksimum 8 jam dalam 1 hari
Senyawa aktif biru metilen mg/l 0,2
Fenol mg/l 0,001
Minyak & Lemak mg/l 1
Radioaktifitas
Aktifitas beta total pCi/l 1000 Aktifitas tanpa adanya Sr-90 dan Ra-226
Strontium – 90 pCi/l 10
Radium – 226 pCi/l 3
Pestisida
DDT mg/l 0,002
Endrine mg/l 0,004
BHC mg/l 0,21
Methyl Parathion mg/l 0,10
Malathion mg/l 0,16
KRETERIA KUALITAS AIR YANG BAIK UNTUK PERTANIAN,
INDUSTRI LISTRIK TENAGA AIR DAN LINTAS AIR
PARAMETER SATUAN KADAR MAKSIMUM KETERANGAN
Fisika
Temperatur oC Temperatur normal Sesuai dengan kondisi setempat
Residu terlarut mg/1 1000 – 2000
Daya hantar listrik micro mho/cm (25C) 1750 – 2250 1750 untuk tanaman peka
Kimia
pH 5 – 9
Mangan (Mn) mg/l 2
Tembaga (Cu) mg/1 0,02
Seng (Zn) mg/1 5
Krom heksavalen (Cr(VI)) mg/1 5
Kadmium (Cd) mg/1 0,01
Raksa Total (Hg) mg/1 0,005
Timbal (pb) mg/1 5
Arsen (As) mg/1 1
Salenium (Se) mg/1 0,05
Nikel ( Ni ) mg/1 0,5
Kobalt (Co) mg/1 0,2
Bor (B) mg/1 1
g Na (g garam alkali) mg/1 60
Sodium Absorption Ratio (SAR) 10 – 18 Maksimum 10 untuk tanaman peka, Maximum 18 untuk yang kurang peka
Residual Sodium Carbonat (RSC) 1,25 – 2,5 Maksimum 1,25 untuk tanaman peka, Maksimum 2,5 untuk yang kurang peka
Radioaktifitas
Aktifitas beta total pCi/l 1000 Aktifitas tanpa adanya Sr-90 dan Ra-226
Strontium – 90 pCi/l 10
Radium – 226 pCi/l 3
KRITERIA STANDARD KUALITAS AIR LIMBAH
PARAMETER SATUAN I II III IV
MUTU AIR BAIK SEDANG KURANG KURANG SEKALI
Fisika
Temperatur oC 45 45 45 45
Residu terlarut mg/1 1000 3000 3000 50.000
Residu terlarut mg/1 100 200 400 500
Kimia
pH 6 – 9 5 – 9 4,5 – 9,5 4,0 – 10
Besi (Fe) mg/1 5 7 9 10
Mangan (Mn) mg/1 0,5 1 3 5
Tembaga (Cu) mg/1 0,5 2 3 5
Seng (Zn) mg/1 5 7 10 15
Krom heksavalen (Cr(VI)) mg/1 0,1 1 3 5
Kadmium (Cd) mg/1 0,01 0,1 0,5 1
Raksa Total (Hg) mg/1 0,005 0,01 0,05 0,1
Timbal (pb) mg/1 0,1 0,5 1 5
Arsen (As) mg/1 0,05 0,3 0,7 1
Salenium (Se) mg/1 0,01 0,05 0,5 1
Sianida (CN) mg/1 0,02 0,05 0,5 1
Sulfida (S) mg/1 0,01 0,05 0,1 1
Fluorida (F) mg/1 1,5 2 3 5
Klor aktif (Cl2) mg/1 1 2 3 5
Klorida (Cl) mg/1 600 1000 1500 2000
Sulfat (SO4) mg/1 400 600 800 1000
N – Kjeldahl (N) mg/1 7 - - 80
Amoniak Bebas (NH3-N) mg/1 0,5 1 2 5
Nitrat ( NO3-N) mg/1 10 20 30 50
Nitrit ( NO2-N) mg/1 1 2 3 5
Kebutuhan Oksigen (BOD) mg/1 20 100 300 500
Biologi
Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD) mg/1 40 200 500 1000
PARAMTER SATUAN I II III IV
BERAT SEKALI BERAT SEDANG RINGAN
Senyawa aktif biru metilen mg/1 0,5 1 3 5
Fenol mg/1 0,002 0,05 0,5 1
Minyak nabati mg/1 10 30 70 100
mg/1 10 30 70 100













Air Baku
Air merupakan salah satu senyawa di alam yang mempunyai peran penting bagi aktifitas kehidupan manusia, baik secara biologis maupun non biologis. Air merupakan pelarut kuat dan bersifat sangat polar. Oleh karena itu hampir tak dijumpai air(bentuk cair) bebas (alamiah) yang murni. Air alam selalu mengandung banyak senyawa lain yang terlarut.
Urutan senyawa terlarut didalam air alam menurut jumlahnya ialah ; garam mineral, senyawa organik, gas-gas.Air beserta senyawa lain yang terlarut dan tersedia dalam jumlah besar, untuk selanjutnya disebut dengan istilah “Air Baku”. Secara biologis airdiperlukan untuk membentuk senyawa karbohidrat, carrier bagi zat gizi, dan sebagainya. Sedang untuk kegiatan non biologis, air berperan antara lain pada kegiatan industri. Diantaranya untuk air proses,air boiler, dan air pendingin. Secara kimiawi  Molekul air tersusun atas dua atom hidrogen dan satu atom oksigen (H2O). Dalam keadaan cair, molekul-molekul air saling bertautan membentuk polimer via ikatan hidrogen. Karena ikatan inilah air mempunyai panas latent penguapan yang besar serta daya pelarutan yang tinggi.
Air SUNGAI Sungai merupakan sumber air baku yang potensial bagi industri dan masyarakat perkotaan pada umumnya, sehingga banyak industri berdiri di sepanjang sungai agar dapat memperoleh air baku yang baik dan murah. Karakter air sungai tergantung pada banyak faktor, antara lain :  asal aliran  penggunaan di sepanjang aliran  struktur tanah sepanjang aliran  fluktuasi aliran Air RAWA / DANAU / WADUK Kualitas air rawa (danau, waduk) relatif sama dengan air sungai. Fluktuasi kualitas serta debit yang dapat diambil biasanya lebih kecil dari pada sungai. Ciri khas dari air tawar ialah adanya gas metan yang terlarut serta rendahnya kadar oksigen terlarut untuk rawa yang anaerob AIR TAWAR/ AirTanah Keberadaan merupakan bagian dari siklus air alam.Air tanah yang telah cukup lama tersimpan di dalam bumi di sebut air “connate”. Formasi geologi yang mampu menyimpan air tanah dalam jumlah cukup sehingga mampu menghasilkan sumber air( baik keluar ke permukaan atau lewat sumur) disebut “aquifer“. Kadar garam terlarut total, yang sering diukur sebagai total Dissolved Solids (TS), merupakan indikator untuk mengklasifikasikan kualitas air tanah untuk sesuatu keperluan Secara vertical air tanah dapat dibagi dua bagian besar, yaitu zona aerasi dan zona jenuh. Zona Aerasi Zona aerasi terdiri atas, zona-zona : Tanah – air : meliputi bagian dari permukaan tanah sampai kedalaman akar tanaman. Jumlah air yang terkandung dalam zona ini sangat tergantung pada hujan atau irigasi. Vadosa intermediate : meliputi bagian diantara zona tanah – air dan zona kapiler. Kedalamannya berkisar dari 0 sampai lebih dari 100 m. ► Zona kapiler : air di zona naik karena pengaruh kapiler tanah dari muka air tanah. Tinggi zona ini sangat tergantung struktur tanah dibagian tersebut. Zona kapiler : air di zona naik karena pengaruh kapiler tanah dari muka air tanah. Tinggi zona ini sangat tergantung struktur tanah dibagian tersebut. Zona jenuh Beberapa ukuran yang penting berkenaan dengan jumlah air dalam zona ini ialah : Spesifik retention Sr = wr/V Dimana wr = volume air tertahap V = volume cross tanah Yield Spesifik Sy = wy/V Dengan wy = volume air yang dapat ditarik secara gravitasi dari zona jenuh setelah zona ini jenuh air . Nilai Sr dan Sy dapat dinyatakan dalam persen Berbagai Formasi Geologi Aquifer Deposit aluvial. Batuan volkanik ,Batuan pasir.Batuan leburan dan batuan metamorfose Lempung.
Mata air (Sumber) Mata air adalah pengeluaran air tanah yang terpusat di permukaan dan terbentuk aliran air.
a) Mata air terjadi bukan karena tekanan gravitasi (mata air vulkanis, mata air celah batuan geologis)
b) Mata air yang terbentuk karena tekanan gravitasi, terjadi karena air mendapat tekanan hidrostatik
1. Mata air depresi – terbentuk akibat perpotongan permukaan tanah dengan muka air tanah
2. Mata air kontak – terbentuk karena lapisan permeable berada diatas lapisan yang kurang permeable yang berpotongan dengan permukaan tanah.
3. Mata air artesis – terbentuk dari keluarnya air tanah dari dalam aquifer tertutup bertekanan melalui lubang / celah yang terbentuk oleh akar tanaman, patahan, ataupun sumur buatan
4. Mata air batuan pejal – terjadi dari adanya saluran-saluran berisi air dalam batuan dan keluar melalui retakan- retakan batuan
5. Mata air tubular atau patahan – keluar dari saluran-saluran silindris pada batuan lava atau karst pada batuan kapur, atau patahan-patahan yang menghubungkan dengan aquifer. AIR LAUT Kadar garam terlarutnya yang tinggi, air laut umumnya hanya dipergunakan sebagai pendingin . Untuk lokasi di mana air tawar langka, air laut digunakan sebagai air baku proses setelah ditawarkan.Sebagai pendingin, air laut berpotensi tinggi. Suhunya relatif konstan sepanjang waktu (kecuali di negeri empat musim). Masalah yang umumnya dihadapi ialah biota pembentuk karang dan kerang-kerangan. Aktifitas tumbuh biota tersebut meningkat bila suhu air laut meningkat (hangat).Pencegahan yang umum dilakukan ialah dengan melakukan khlorinasi air laut sebelum masuk penukar panas.
Beberapa industri menggunakan air laut sebagai air proses atau air boiler dengan desalinasi Kesimpulan Macam AIR BAKU di Alam :
1) Air Sungai
2) Air Danau/ Waduk/ Rawa
3) Air Tanah dan mata air
4) Air Laut Pengelolaan potensi air baku di alam untuk suatu daerah ditentukan oleh keadaan geografis dan geologis Potensi untuk air baku perkotaan : Air sungai
Air untuk industri akhir-akhir ini menjadi isu besar dan menjadi salah satu kriteria dalam menentukan lokasi suatu industri akan dibangun, pada era 80-an sumber-sumber air mudah didapat namun kondisi saat ini jauh berbeda, sumber air semakin susah ditemukan ini ditengarai air permukaan yang kualitas dan kuantitasnya semakin terbatas ditambah dengan proses ijin untuk menggunakan sumber dari sumur dalam (deep well) semakin susah didapat. Belum lagi isu lingkungan turut menjadi pertimbangan dalam pemberian ijin eksploitasi sumber air untuk industri.
Tentunya bagi industri yang banyak melakukan kegiatan ekspor impor pasti akan memilih lokasi dekat dengan pelabuhan guna memudahkan kegiatan operasi mereka, termasuk didalamnya industri berbasis minyak sawit termasuk pabrik minyak dan lemak makanan, oleochemical dan biodiesel. Industri berbasis minyak sawit ini menjadi efisien apabila kriteria pokok pendirian pabrik dapat dipenuhi termasuk utilitas, process water, energi serta jaringan transportasi yang memadai untuk menunjang kegiatan produksi serta ekspor produk.
Ada beberapa sumber air yang biasanya dipertimbangkan untuk menjadi sumber air utama seperti air permukaan, sungai, waduk atau dari sumber air dalam, deep well sementara desalinasi air laut kurang favorit kerena selain biayanya mahal juga dampak lingkungannya ynag cukup merepotkan. Apapun sumber yang akan digunakan sebagai sumber air industri, maka air baku perlu dikondisikan dengan mengolah terlebih dahulu melalui water treatment yang memadai, termasuk penggunaan kolom ion exchange.
Karakter air dan penggunaannya.
Air proses atau biasa kita kenal sebagai process water memiliki fungsi yang berbeda satu sama lainnya, oleh karena itu karakter serta spesifikasi air yang diperlukan juga berbeda satu dengan yang lain, misalnya standar air untuk boiler tentu berbeda dengan standar air untuk produksi hydrogen.
Ada beberapa peralatan proses yang membutuhkan air secara terus-menerus dan dengan sifat tertentu, seperti :
1. Air proses (Process Water) untuk hydrolysis, boiler dan destilasi. Kebutuhan process water untuk boiler, hydrolisis serta produksi H2, dimana diperlukan air yang terlebih dahulu di oleh melalui ion exchange untuk meminimalisir timbulnya karat serta sumbatan pada pipa api dan jalur distribusi uap dan kondensatnya. Produk air yang dihasilkan melalui ion exchange kemudian disebut sebagai soft water bahkan untuk produksi hydrogen diperlukan demineralized water (demin water) agar H2 yang diproduksi betul-betul 99,9 % murni.

2. Air untu pendingin (Cooling Water) pada cooling tower, mesin, heat exchanger, condenser dll. Kebutuhan akan air pendingin (cooling water) bisa di kategorikan kebutuhan umum dalam setiap mesin penggerak, pengolahan air pendingin biasanya kurang diperhatikan oleh operator pabrik karena persepsi yang salah dimana setiap air bersuhu rendah bisa digunakan. Tetapi mereka lupa bahwa air pendingin disalurkan melalui pipa-pipa yang diameternya terkadang cukup kecil, panjang dan melingkar-lingkar sehingga rawan terhadap karat dan sumbatan tentunya.

3. Air untuk kebutuhan domestik dan umum. Air yang akan digunakan sebagai air untuk keperluan domestik seperti memasak, toilet dan cuci-cuci lain biasanya digunakan air dari sumber terdekat seperti Perusahaan air Minum (PAM) lokal maupun dari sumber sumur dalam. Pengolahan biasanya dilakukan secara terbatas seperti penjernihan dan aerasi terutama untuk mengurangi kadar besi yang biasanya berasosiasi dengan air dari sumber sumur dalam (deep well).
Sumber air baku industri yang memerlukan pembahasan lebih lanjut adalah kebutuhan air dan sifat yang diperlukan untuk keperluan proses dan sebagai pendingin pada cooling tower di pabrik.Ion Exchange untuk Process dan Cooling. Kebutuhan untuk air proses dan pendinginan sangat mendominasi kebutuhan airuntuk pabrik karena lebih dari 80% kebutuhan akan air di pabrik dikonsumsi oleh kedua proses tersebut, sementara untuk kebutuhan domestik relatif kecil.
Penggunaan kolom atau tabung ion exchange untuk air baku untuk boiler (boiler feed water)dan sistim pendinginan (cooling system) akan meningkatkan efisiensi kedua sistim peralatan tersebut dengan cara membebaskan pipa-pipa saluran air dan uap pada sistem tersebut dari karat dan endapan yang mengganggu yang dapat menimbulkan kebocoran maupun tersumbatnya saluran pada kedua sistim tersebut.
Pabrik kelapa sawit (PKS), kernel crushing plant (KCP), pabrik minyak goreng dan oleochemical adalah pabrik-pabrik yang banyak menggunakan prinsip thermodinamik pada proses produksinya terutama pada sistim fraksinasi dan destilasi dari bahan baku menjadi produk. Peralatan yang digunakan pada proses, hidrolisa, fraksinasi, dan destilasi pada dasarnya adalah ketel uap bertekanan yang semuanya menggunakan air sebagai media dan bahan baku pada proses mereka.
Boiler untuk menghasilkan uap baik basah, kering maupun yang bertekanan menurut kebutuhan prosesnya, selain digunakan sebagai media thermodinamik, uap yang dihasilkan juga dapat digunakan untuk menggerakkan turbin pada generator listrik. Penggunaan boiler sebagai peralatan utama membawa konsekuensi pada pemilihan kualitas air baku (feed water) untuk menjaga kontinyuitas operasi serta efisiensi peralatan tersebut, secara umum untuk menjaga agar boiler bisa bekerja dengan maksimum serta awet maka diperlukan air yang baik dalam arti air selalu dijaga agar tidak menjadi penyebab sistem saluran pipa pada boiler menjadi berkarat ataupun tersumbat oleh endapan-endapan organik yang biasanya dibawa oleh air baku.
Cara kerja dan aplikasi ion exchanger
Pada dasarnya cara kerja kolom ion exchange adalah penukaran ion muatan listrik yang dibawa oleh fluida dengan muatan ion pada resin yang tersedian didalam tabung ion exchanger. Secara umum fungsi kolom ion exchange digunakan sebagai media purifikasi dan filtrasi muatan ion mineral pada fluida yang tidak dikehendaki seperti Calcium dan Magnesium dan menukarnya dengan Potasium dan Hydrogen, sehingga fluida yang keluar dari kolom tersebut memenuhi kriteria yang kita kehendaki.
Ion Exchange sebagai water softening
Aplikasi ion exchanger sebagai water softener merupakan fungsi umum dan digunakan sangat luas di industri yang memerlukan soft water untuk proses dan bahan baku boiler . Air baku yang tingkat ke-sadahan-nya (hardness) tinggi karena kandungan kalsium dan magnesium harus diturunkan dengan cara menggantikannya dengan muatan ion sodium yang terdapat pada resin.
Proses pertukaran ion terus berjalan sampai tercapai equilibrium dan jenuh dan sesudah kondisi resin jenuh maka segera dilakukan re-generasi dengan dicuci dengan air yang mengandung garam NaCl tinggi. Soft water digunakan untuk boiler feed water guna mencegah terjadinya endapan (scaling) pada pipa saluran air baik pada sistim boiler maupun pada sistim pendingin.
Sebagai media purifikasi
Dalam hal penggunaan media ion exchange sebagai purifier misalnya untuk mengangkat bahan- bahan beracun yang dibawa oleh fluida tertentu, maka ion exchanger dapat mengambil ion-ion logam berat seperti Cadmium, Lead dan Copper dan menggantikannya dengan ion-ion garam sodium dan potassium. Ada jenis resin ion exchange lain yang dapat menyaring kontaminan organik air baku dengan menambahkan karbon aktif pada kolom ion exchange tersebut.
Pemilihan jenis resin akan menentukan fungsi ion exchange pada pabrik yang menggunakannya sebagai water softening, sebagai media filtrasi logam berat fluida tertentu maupun sebagai penyaring mineral pada air baku.








Penutup
Kesimpulan
Adapun isi dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa,air dapat digolongkan menjadi empat golongan yaitu : air golongan A, air golongan B, air golongan C, dan air golongan C,Serta memiliki standar kualitas yang baik yang ditinjau dari persyaratan kualitas air yang bersih yang terdiri dari,persyaratan fisik,kimiawi dan bakteriologi. Air Baku Air beserta senyawa lain yang terlarut dan tersedia dalam jumlah besar. Ada beberapa peralatan proses yang membutuhkan air secara terus-menerus dan dengan sifat tertentu, seperti : Air proses (Process Water) untuk hydrolysis, Air untu pendingin (Cooling Water) pada cooling tower, mesin, heat exchanger, condenser dll. Air untuk kebutuhan domestik dan umum

















Daftar Pustaka :
http://www.infosawit.com
Kementrian Lingkungan Hidup, Laporan Status Lingkungan Hidup Indonesia 2002.
Marwah, Sitti, Daerah Aliran Sungai (Das) sebagai Satuan Unit Perencanaan Pembangunan Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan, Program Pasca Sarjana / S3, Institut Pertanian Bogor, November 2001.
www.digilib.unnes.ac.id/../doc.pdf

..: MID mikrobiologi:..

1.Pelajari tentang enzyn dan kelompok2nya
2. buat kurva pertumbuhan dan fase2nya
3. istilah2 dalam mikrobiologi:
A.Inokulasi
B.Biosintesa
C.Taksonomi
D.Motilitas

,,: enzym :..

ENZYM

Enzym merupakan biokatalis: tersusun atas protein

Tetap di dalam sel
Terekskresi melalui dinding sel keluar sel

Tipe enzym :
Ekstrasel / eksoenzym
Intrasel / endoenzym

Fungsi eksoenzym:
Melangsungkan perubahan pada nutrient di sekitar sel sehingga memungkinkan nutrient tersebut masuk sel
Contoh: amylase -- pati terurai menjadi
unit- unit gula yang lebih kecil

Fungsi endoenzym:
Mensintesis bahan selular dan menguraikan nutrient untuk menyediakan energi bagi sel
Contoh: heksokinase -- katalisis fosforilasi glukosa dan heksosa dalam sel



Enzym merupakan protein murni juga dapat berupa gabungan antara protein dengan gugus kimiawi lain

Apoenzym + koenzym holoenzym
• Tidak aktif tidak aktif aktif
• BM tinggi BM rendah
• Protein molekul organik

Dengan komponen berupa protein, enzyme memiliki sifat :
Berat molekul tinggi : 10000 – 1 juta
Terdenaturasi oleh panas
Terendapkan etanol/garam organik
Tidak dapat terdialisis

Sifat Khas enzym:
1. Efektivitas katalitik tinggi
2. Derajat kekhususan terhadap substrat
3. Tidak stabil, aktivitas berkurang dengan nyata atau dapat hancur oleh berbagai kondisi fisik/kimiawi






Fungsi utama suatu enzym adalah mengurangi energi aktivasi, yaitu energi yang diperlukan untuk mencapai status transisi suatu reaksi kimiawi.

Mekanisme kerja enzym:

E + S ES P + E

Yang menjadi pokok dalam teori mekanisme enzym adalah konsep aktivasi substrat yang terjadi setelah pembentukan kompleks enzym-substrat (ES).
Aktivasi memungkinkan substrat diubah olah kerja enzym, pada bagian situs aktif

Aktivitas enzym dipengaruhi oleh :
1. Konsentrasi enzym
2. Konsentrasi substrat
3. pH
4. Suhu





Tata nama dan klasifikasi:
Nama ditambah akhiran ASE untuk enzym tunggal

Untuk reaksi keseluruhan yang dikatalisis oleh beberapa enzyme diberi sebutan SISTEM
Contoh : suksinat dehidrogenase, system suksinat dehidrogenase


Kelas utama Enzym:

1. Oksidoreduktase : reaksi transfer electron
2. Transferase : transfer gugusan fungsional
3. Hidrolase : reaksi hidrolisis
4. Liase : penambahan ikatan ganda
pada molekul dan pengusiran nonhidrolik gugus kimiawi

5. Isomerase : reaksi isomerisasi
6. Ligase : pembentukan ikatan disertai pemecahan atau penambahan ATP


Penghambatan kerja enzym:
Aktivitas suatu enzym dapat dihambat (diperlambat atau dihentikan) oleh zat-zat kimiawi melalui berbagai cara(inhibitor).

Inhibitor :
Tipe non reversibel -- modifikasi atau menjadi tidak aktifnya satu atau lebih gugusan fungsional enzym
Tipe reversibel:
1. Kompetitif : komponen lain menempati sisi aktif pada E
2. Non kompetitif : penghambat tidak bersaing dengan Substrat untuk menempati sisi aktif pada E

..: kultivasi dna pertumbuhan :..

Pertumbuhan Sel

Bagi mikroba, pertumbuhan merupakan respon utama dari pengaruh kondisi lingkungan.

Pertumbuhan ditunjukkan dengan adanya hasil dari replikasi dan perubahan ukuran sel.

Pada medium dengan nutrisi yang tepat, organisme mampu mengekstrak nutrisi dari medium kemudian dikonversi menjadi senyawa biologi.

Sebagian nutrisi menjadi sumber pembentukan energi, sebagian untuk biosintesa pembentukan produk.

Massa mikroba meningkat sesuai waktu dapat digambarkan sbb:

Substrat + sel ekstraselular produk + sel

ΣS + X ΣP + nX

Pertumbuhan mikroba merupakan contoh reaksi autokatalitik.

Laju reaksi pertumbuhan mikroba didefinisikan :
μ

dimana X : konsentrasi massa sel (massa/volum)
t : waktu
μ : laju pertumbuhan spesifik (waktu-1)

X = Xo. e μt ln X = ln Xo + μt

















Fase pertumbuhan sel

Fase Deskripsi rate

Lag (A) sel beradaptasi terhadap μ 0
lingkungan baru

Acceleration mulai pertumbuhan μ< μmax

Growth(B) pertumbuhan mencapai
Fase log rate maksimum μ μmax

Decline pertumbuhan menjadi μ< μmax
Lambat

Stationary(C) pertumbuhan berhenti μ=0

Death(D) sel mati μ<0








KURVA PERTUMBUHAN SEL








Fase Lag : Tidak ada pertambahan populasi, sel mengalami perubahan komposisi kimiawi dan bertambah ukurannya

Fase Log : Sel membelah dengan laju konstan, massa menjadi dua kali lipat, aktivitas metabolik konstan

Fase statis : Terjadi penumpukan produk beracun dan/atau kehabisan nutrien, beberapa sel mati jumlah sel hidup tetap

Fase kematian: Sel menjadi mati lebih cepat daripada terbentuknya sel-sel baru. Laju kematian mengalami percepatan menjadi eksponensial

..: kelas utama enzym mikrobiologi semester 4 :..

ENZIM

PENDAHULUAN

    • Sifat-sifat kimia enzim baru diketahui pd abad ke-20, walau peranan enzim dl proses fermentasi telah lama diketahui.

    • Pada 1833 Payen & Persoz menyebut enzim sbg diastase yg berarti pemisahan yg didasarkan pd kemampuan enzim tsb utk mengubah pati yg tidak larut mjd pati terlarut

    • Abad 19, enzim kebanyakan diberi nama dengan akhiran in yg didahului substrat atau nama sumber enzim. Cth: pepsin, papain, tripsin dll


    • Pd akhir abad ke 19, Duclaux mengusulkan akhiran ase dibelakang nama substratnya dan sampai sekarang digunakan. Contoh: protease, peptidase, pektinase, amilase dll, yg menunjukkan enzim tsb bekerja pd protein, peptida, pektin dan amilosa.


    • Tahun 1956, The International Union of Biochemistry mbt komisi utk menyusun konsep klasifikasi dan nomenklatur enzim dan diterima secara resmi pd th. 1961. Prinsip dasar: pembagian enzim didasarkan pd jenis reaksi yg dikatalisis.

Berdasarkan jenis reaksi yg dikatalisis, enzim dikelompokkan mjd 6 kelompok :

1. Oksidoreduktase

2. Transferase

3. Hidrolase

4. Liase

5. Isomerase

6. Ligase


    1. Oksidoreduktase:

    - enzim yg mengkatalisis reaksi oksidasi atau reduksi suatu substrat. Dua mcm enzim yg paling utama: oksidase & dehidrogenase

    Oksidase: enzim yg mengkatalisis reaksi atr substrat dg molekul oksigen, contoh: katalase, peroksidase, tirosinase dan asam askorbat oksidase.


    • Dehidrogenase:

enzim yg aktif dl pengambilan atom hidrogen

dari substrat, contoh:

enzim suksinat dehidrogenase yg memecah

asam suksinat mjd asam fumarat, glutamat

dehidrogenase yg memecah asam glutamat

mjd ketoglutarat dan NH3

2. Enzim transferase : adalah enzim yg ikut serta dl reaksi pemindahan gugus fungsional (transfer) suatu radikal atau gugus. Contoh: transglikosidase, trasfosforilase, transaminase, transmetilase dan transetilase.

Fosforilase mampu memcah ikatan glikosidik α-1,4 g pati (amilosa dan amilopektin ) dengan bantuan ion fosfat.


    • Transaminase: mengkatalisis reaksi asam atr asam amino α dan asam α keto menghasilkan asam amino baru dan asam keto baru. Mis.: reaksi atr asam glutamat dan asam oksaloasetat menghasilkan α ketoglutarat dan aspartat.

    • Transmetilase mengkatalisis pemindahan gugusan metil dr satu molkul ke molekul lainnya.

Transasetilase ikut serta reaksi koenzim A, membentuk molekul bergugus asetil ko-enzim A.

3. Hidrolase : enzim yg mengkatalisis reaksi hidrolisis suatu substrat atau oemecahan substrat dengan pertolongan molekul air.

Cth.: lipase, glikosidase, amilase, pektase invertase dll.



4. Liase :

enzim yg aktif dl pemecahan ikatan C-C dan C-O dengan tidak menggunakan molekul air. Cth. Enzim dekarboksilase yg memecah ikatan C-C dan enzim karbonat anhidrase yg memecah ikatan C-O.


5. Isomerase :

enzim yg mengkatalisis reaksi perubahan konfigurasi molekul dg cara pengaturan kembali atom-atom dl substrat, sehingga dihasilkan molekul baru yg merupakan isomer dr subtrat atau dengan perubahan posisi isomer. Contoh: fosfoheksosa isomerase= mengubah glukosa-6-fosfat menjadi fruktosa-6-fosfat.

6. Ligase

mengkatalisis pembentukan ikatan-ikatan tertentu, mis.: pembentukan ikatan C-O, C-C & C-S dl biosintesis ko enzim A serta pembentukan ikatan C-N dl sisntesis glutamin.

Enzim yg paling banyak digunakan dl proses pengolahan pangan adh : hidrolase, oksidoreduktase & isomerase.

Dalam pemberian nama, komisi enzim mengusulkan nomenklatur sistimatik dan trivial.

Nomenlkatur sistimatik:

pada umumnya nama enzim terdiri dari 2 bagian, pertama terdiri dari nama substrat dan kedua diakhiri dengan –ase yg menunjukkan sifat reaksi. Contoh; α-1,4-glukan glukohidrolase

Nomenklatur trivial:

nama yg digunakan utk enzim teteapi kurang detail, identik dengan nama yg umum digunakan atau nama dagang. Contoh: glukoamilase


Komisi enzim juga menggunakan kode atau nomor yg terdiri dari 4 kelompok nomor yg didahului dengan huruf EC (Enzyme Commision) yg masing-masing kelompok nomor dipisahkan dengan titik.




Tahun 1964 : International Union of Biochemistry menyusun urutan nomenklatur sbb.:

    • Nomor urut kelompok I (kelompok paling depan) salah satu dari 6 pembagian umum.

    • Nomor urut kelompok II : sub-klas, substrat, atau jenis reaksi

    • Nomor urut kelompok III: sub-klas, jenis reaksi yg lebih detail lagi, biasanya memerlukan NAD dan koenzim.


    • Nomor urut kelompok IV: nomor seri dalam subklas tersebut.

    • Contoh: α amilase mempunyai nomor kode EC 3.2.1.1. Tiga kelompok yg pertama menunjukkan enzim yg kerjanya sejenis, kelompok keempat nomor enzim merupakan nomor dari kelompok enzim tersebut. Angka 3 menunjukkan kelompok enzim no 3 yaitu hidrolase. Kelompok no 2 dan 3 menunjukkan aktifitas spesifik dari enzim tersebut serta hasil produknya. Kelompok no 4 yaitu 1 merupakan senyawa hasilnya yaitu 1 senyawa glukan.

ENZIM YG MENGHIDROLISIS KARBOHIDRAT

    1. AMILASE

    memecahkan pati, glikogen dan derivat polisakarida, menghidrolisis ikatan α-1,4 glikosidase

    dibedakan menjadi 3 kelompok :

    1. Alpha amilase: memecahkan ikatan bagian dalam subsrat (endoamilase) secara acak.

    2. Beta amilase: yg menghidrolisisi unit-unit dari ujung non reduksi (exoamilase) pati

    3. Glukoamilase, memecah unit-unit glukosa dari ujung non reduksi dari molekul sustrat






SEKIAN

DAN

TERIMA KASIH

Senin, 21 Maret 2011

..: seminggu ini :..

okey ..
seminggu ini banyak kejadian aneh --"

1. dari salah satu dosenku bilang . "anaknya anang ya?"
hal hasil si wiwik dan si aciikkkkkkk ladaassssssssss

2. ketemu sama nenek pakek paju merah bates PAHA ,, terus
pakek lejing warna kulit "ASTAGFIRULLAH"

*tuh nenek bisa buat NGUCAP...oekokeokeoekoek

3. Pas di depan salon di salah satu mall dipalembang ,,
aku langsung dipeluk sama cewekkk,, yang jaga disalon tersebut,,,,anjrittttttttttttttttttt tuh cewek lesbongg apaa
maen2 pelukk.." kok tambah item skrng?" zzzzzz

*setelah berpikir lama ternyata temen SD ku

4. ngeliat ehem ehem baju kuning.. aku nga liat sih..
yang liat si wiwik dan acii..

*tambah ladasssss mereka ber2 --"

next day :

gue dipaksa jadi pacar orang anjrittttt satu hari aja loo..
nga lebihhhhh...YOUR SICK PERSON!!!

next day :

hari ini tepatnya :

ngerjain tugas #GILOGILOAN ...

astagaaaaa,,,,kerammm kelekk


*khusus kimia ntar aku update deh tugas2 disemester 4 ini :)


#seminggu ini

bakalan sibuk.. ada arisan dirumah --"

Minggu, 27 Februari 2011

..: 2 minggu yang lalu :..

tepatnya 2 minggu masuk kuliah kemarin..

Senengnya, pertama kali masuk kuliah semester genap ini (4)
dengan liburan kemarin kurasa cukup, untuk memulai kuliah

dengan senyuman lebar..smile smile cengengesan :) :) :)

okey ,
mata kuliah dimulai.
aku hanya membawa binder tanpa isi nya!
ANJRITTT.. langsung mulai kuliah ni,,
langsung ada tugas,,

barang-barang yang minjem
1. pena minjem
2.kertas mintak
3. kartu kuliah (minjem sama kak raka, karena kehabisan, usut dari usut karena aku belum mengambil dan kehabisan "berapa ribu sih anak2 yang kuliah sampe bisa kehabisan" --")

tapi sekarang sudah lengkap kok"
ngak ada barang pinjeman ataupun kreditan :P

smga kuliah semester ini ada perubahan :)

good luck chemeng 09 ext

Sabtu, 22 Januari 2011

lanjutan

kalo soal percintaan : kandas juga , tapi dia orang baik kok.. nga kayak mantan aku kemarin! hussss gosippppppp...

kuliah : ancur leburr..
salah satu dosenku pak budi ..siap2 yu semester 5 dan smster 6 kena serangan struk.. ewwww... untuk nga di tabrak truk...

persahabatan : no comment deh kalo status2 fb atau twitter gue mah masa bodo'. kepercayaan harus ditegak kan! dengan kekuatan bulan akan menghukum mu! aku sangat teropsesi sama sailormoon.. cozz mereka prajurit bulan yang pakek rok pendek2..sexy abiss...

semesteran : HOT FEELING ..( perasaan panas ) mungkin AC diruangan kampus gue mati ...nunggak bayar rekening kalii..

tikungan : nga mungkirin.karena GUE NORMAL nga HOMO yang seperti di gosipkan.. yaaa teman - teman aja buat saat ini no problem

okey gue mau siap2 packing yang nga kelar2 buat besokk

next tunggu coretan liburan gue

..: semester 3 ini :..

Semester tiga ini banyak hal yang aku lakukan :

yang pasti nya awal-awal smester 3 aku tergila-gila dengan korea kpop gitulah..
dan aku sangat tertarik sama yang namanya RUBIK,,
ntah ada berapa koleksi rubik di kamarku..

awalnya,, ada salah satu temanku yang hobi banget maen rubik sebut saja namanya KEzonk ,dia yang memperkenalkan aku dan ngirimin video bokep ke fb ku,,, BUkaaaannn video rubik maksudku..
rubik pertamaku dengan harga 5000 perak yang aku beli di Jm Ps.
Kerasssss dan lepas melepas maklum murah..
setelah mengumpulkan duit akhirnya beli juga rubik yang agak sedikit mahal,, di ptc mall . rubiknya mini dan Bisa nyala dalam gelap masi sepupu peranak'an senter.
iseng dari iseng ada temanku yang juga hobi maen rubik nmanya randy dia ngirim tag join rubik di pim.. LUpa aku namanya ..cyber apalah ya..
singkat cerita ada kakak tingkat tambang 07 andi yang mengajariku teknik dasar.terima kasih kakak. walaupun aku agak merasa bego dan autisku kumat pas dia lagi ngajarin,...

hobi ku yang ke2 adalah boneka BARBIE.
ntah kesambet apaan . demen bgt sama boneka satu itu.
apa masa kecil gue kurang bahagia.. ( anak tetangga )
gue diem2 beli di jm di deket ip bersama risa temen gue.
eeeeeee pas didepan mall... ketahuan sama si wiwik dan beelee..
dah .. AKu nga ADA KEMALUAN lagi,,,terpaksa mengakui..
udah sempet ngeles tapi karena gue jarang masuk les yaaa... begituah..

smster 3 ini aku merayakan ultah aku yang 19 thn dirumah..
SIAL tuh salon MENORR abissss...
padahal aku nga mau... mama tuh maksa!!!

pegel .. ntar lagi ya

..: Rencana liburan untuk besok :) :..

Liburan semseter(3) ganjil 2011

kami memutuskan :

bella
risa
ayik
aci
dean
agung
eriko
aziz
noi

untuk pergi ke pagaralam.
dengan perdebatan yang panjang dan memusingkan otak, terutama yang paling direpotkan adalah si bella.

hal yang dipermasalahkan :

1.DUIT ( nga mungkin pergi kalo nga ada ini NGEGEMBEL)
2. Ijin dari orang tua ( maaf kan aku dean buat kamu kesel )
3. penginapan ( 3 hari 2 malam di hotel dan villa 1 malam)
4. transportasi ( naik bis PP dan sewa mobil untuk disana)
5. tempat yang akan dituju ( air terjun , pegunungan dan tempat2 lain pokoknya yang ada disana)
6. pulang lagi kepalembang apakah masi ada duit?????

akhirnya setelah sidang paripurna yang cukup panjang dan ada yang nga jadi ikut besok tanggal 23 januari 2011 kami berangkat :)
semoga perjalanan kami nga macet karean Si Komo lewat atau ada banci yang ngotot minta duit ke kami2 yang polos ini. :)