Recent Posts

Sabtu, 16 Oktober 2010

..: teknik pembakaran dapur ( tugas Panas Pembakaran)"

TEKNIK PEMBAKARAN DAPUR
-Bahan bakar :
- Padat
- Cair
- Gas
Combustion Background ( dasa-dasar teknik pembakaran )
Secara Umum =
CH + O2 => CO2 + H2O
CHO + O2 => CO2 + H2O
CHOS + O2 => CO2 + SO2

Udara terdiri dari = O2 : 21%
N2 : 79%
*Kebutuhan oksigen dan udara teoritis
*Udara dan Oksigen berlebih ( excess air for combustion )
Yang dimaksud berlebih disini kelebihan teoritis dinyatakan dalam %.

100 mol => masuk alat = 100 + 20% stoikiometri
20%

Proses => Fisis => Energi => Enthalpy ( ∆ H )
Kimia
Gambar 1.
kebanyakan data-data ∆Hº ( 0 = pada 25ºC )
*Jika reaksi yang terjadi pada suhu yang sama .


Bagaimana jika reaksi terjadi bukan pada suhu 25ºC (298 ºK)
Persamaan untuk menghitung ∆ H.

∆H = n T1∫T2 Cp dT atau ∆H = m T1∫T2 Cp dT
n,m = tergantung data Cp

Cp = Energi Cp = Energi
mol*suhu massa*suhu
Energi = SI : Joule (J), kalori (cal)
British : Btu
Persamaan ∆H berlaku pada dua tahapan.
Proses pada Gambar 1 yaitu pada reaktan dan produk. Dituliskan!

∆Htotal = ∆Hreaktan + ∆Hreaksi + ∆Hproduk

∆Htotal = n T1∫T Cp dTreaktan + ∆Hº298 + n T∫T2 Cp dTproduk

∆Htotal = ∑n T1∫298 Cp dTreaktan + ∆Hº298 + n 298∫T2 Cp dTproduk


T = suatu referensi = 25ºC








Dapur (Furnace) di Industri Pengolahan Minyak
o Bagian-Bagian Dapur (Furnace) dan Fungsinya
o Tipe Dapur Berdasarkan Draft
o Tipe Dapur (Furnace) Berdasarkan Konstruksinya

Dalam industri pengolahan minyak bumi dibutuhkan suatu peralatan untuk pemanas fluida yang disebut dapur. Dapur adalah alat yang berfungsi untuk memindahkan panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar dalam suatu ruangan ke fluida yang dipanaskan melalui pipa-pipa pembuluh yang berada di sekitar ruang pembakaran dapur tersebut.
Tujuan dari pemindahan panas hasil pembakaran ke fluida yang dipanaskan tersebut adalah agar dicapai kondisi operasi (suhu) yang diinginkan oleh proses berikutnya dalam suatu peralatan lain atau langsung sebagai produk jadi.
Dapur merupakan struktur bangunan berdinding plat baja yang bagian dalamnya di lapisi oleh material batu bahan api, batu isolasi untuk menahan kehilangan panas ke udara melalui dinding dapur.
Dapur akan dapat beroperasi dengan efisien yang tinggi bila :
• Terjadi reaksi pembakaran yang sempurna.
• Panas pemabakaran bahan baker dapat diterima dengan merata oleh fluida.
• Udara berlebih yang optimum.
• Akiran fluida di dalam pipa-pipa pembuluh dalam keadaan bersih.
• Permukaan luar/dalam dari pipa-pipa pembuluh dalam keadaan bersih.
• Memperkecil panas yang hilang lewat dinding dapur.
• Mengoptimalkan panas yang hilang lewat gas asap.
• Udara pembakaran dengan temperature yang tinggi (dengan memakai Air Pre Heater)
Dapur Pembakaran Batu Bara
pembakaran dimulai dengan api kecil menggunakan kayu bakar untuk mengeringkan batu kapur. Api dapat dibesarkan setelah batu kapur hampir kering sehingga uap air tidak terlalu banyak. Banyaknya uap air akan mengganggu draft (tarikan) sehingga pembakaran kurang lancar, banyak menghasilkan jelaga yang mengganggu proses pembakaran selanjutnya.
Jika unggun batu kapur sudah hampir kering, draft sudah cukup kuat, api dapat semakin dibesarkan. Setelah api besar dan stabil, batubara halus dapat dimasukkan. Ukuran butir batu bara halus adalah 30 mesh dan cara pemasukannya adalah dengan mengalirkannya ke dalam pipa yang ditiup blower.
Untuk tungku pendam berkapasitas 40 ton batu kapur, dapat digunakan blower 3 inci 440 watt dan pipa untuk peniupan 4 - 5 inci.
Batu bara halus masuk ke pipa peniupan dari pipa pengumpan. Pemasukan batu bara halus ke pipa pengumpan untuk kemudian ditiupkan ke dalam ruang bakar dilakukan dengan sistem pengumpan.
Sistem pengumpan dapat berupa pengumpan ulir (screw feeder) dengan kecepatan yang dapat diatur atau dapat juga secara manual.
Cara manual dapat dilakukan dengan menyediakan meja dengan lubang di salah satu sudutnya untuk menyalurkan batu bara di atas meja dengan mendorong batu bara ke dalam pipa pengumpan dengan tangan melalui lubang tersebut.
Cara lain dengan menyediakan bejana diatas pipa pengumpan, kemudian aliran batu bara halus diatur dengan kran pada pipa pengumpan. Untuk memperlancar aliran batu bara dapat dilakukan dengan memasang kawat menembus bukaan pada kran dan kawat diputar dengan sebuah motor listrik.
Pipa peniup batu bara dipasang sedemikian rupa sehingga batu bara halus menyebar secara merata di dalam rongga pembakaran yang berisi kayu bakar yang sedang terbakar dengan posisi malang melintang. Pemerataan ini dibantu dengan adanya turbulensi yang tinggi dalam rongga pembakaran.
Turbulensi tercipta karena draft yang kuat dari unggun kapur dan udara luar masuk ke dalam rongga melalui lubang pengapian yang sempit. Kondisi ini sangat membantu proses pembakaran batu bara sehingga batu bara dengan cepat terbakar dan kayu terbakar lebih lambat.
Setiap pemasukan satu ton batubara dapat mengurangi penggunaan kayu bakar sebanyak 8 - 9 ton. Kecepatan pemasukan batubara antara 40 - 60 kg/jam. Kayu bakar juga terus ditambahkan sehingga api dari kayu dan batu bara berimbang dan dicapai efisiensi pembakaran yang maksimum.



PANAS PEMBAKARAN
A. Proses Pembakaran
Pembakaran diartikan sebagai reaksi kimia antara bahan bakar dan pengoksida (oksigen atau udara) yang menghasilkan panas dan cahaya.
Syarat proses pembakaran dapat berlangsung:
1. Terdapat bahan bakar.
2. Adanya pengoksidasi ( Oksigen / udara ).
3. Ada energi aktivasi atau panas.

Panas atau energi diperlukan untuk mengaktifkan molekul-molekul bahan bakar. Panas atau energi yang dipakai untuk mengaktifkan molekul-molekul bahan bakar disebut energi aktivasi. Pada proses pembakaran kontinyu secara umum energi aktivasi diambil dari panas hasil pembakaran melalui cara radiasi atau dapat pula secara konveksi (sirkulasi balik). Untuk beberapa mesin pembakaran dalam, energi aktivasi diperoleh pematik tegangan tinggi atau kompresi temperature tinggi.
Sedangkan pada turbin gas energi aktivasi diperoleh dari sirkulasi panas balik hasil pembakaran. Didalam ruang bakar motor bensin energi aktivasi berasal dari loncatan listrik busi sedangkan udara dan bahan bakarnya sudah bercampur menjadi satu yang disebut reaktan. Yang dimaksud dengan molekul aktif adaklah molekul-nolekul yang bermuatan. Molekul bermuatan ini umumnya disebut ion, sedangkan molekul atau atom bermuatan akibat pemutusan ikatan molekul-molekul disebut radikal bebas. Molekul atau atom bermuatan tersebut sangat mudah bereaksi karena tidakstabilan muatannya. Molekul atau atom bermuatan akan mudah tertarik oleh molekul-molekul dengan muatan berlawanan. Dengan demikian agar reaksi dapat berlangsung maka molekul-molekul dibuat bermuatan dengan cara melepas satu atau beberapa electron dari kulit terluar atom atau memutus ikatan rantai molekul. Radikal bebas jika menghantam atau menumbuk molekul lainnya dapat menyebabkan jarak ikatan molekul tersebut merenggang dan mengkerut. Dengan tambahan sedikit energi dari luar pada saat jarak Pembakaran
Pembakaran adalah reaksi kimia yang cepat antara oksigen dan bahan yang dapat terbakar, disertai timbulnya cahaya dan menghasilkan kalor. Pembakaran spontan adalah pembakaran dimana bahan mengalami oksidasi perlahanlahan sehingga kalor yang dihasilkan tidak dilepaskan, akan tetapi dipakai untuk menaikkan suhu bahan secara pelan-pelan sampai mencapai suhu nyala.
Pembakaran sempurna adalah pembakaran dimana semua konstituen yang dapat terbakar di dalam bahan bakar membentuk gas CO2, air (= H2O), dan gas SO2, sehingga tak ada lagi bahan yang dapat terbakar tersisa.
Macam-macam Bahan Bakar
1. Bahan bakar fosil, seperti: batubara, minyak bumi, dan gas bumi.
2. Bahan bakar nuklir, seperti: uranium dan plutonium. Pada bahan bakar nuklir, kalor diperoleh dari hasil reaksi rantai
3. Bahan bakar lain, seperti: sisa tumbuh-tumbuhan, minyak nabati, minyak hewani.
ikatan atom dalam keadaan meregang dapat menyebabkan atom-atom dalam molekul terputus dan bermuatan, sehingga radikal bebas sangat berperan membantu proses reaksi pembakaran.

B. Peran Pembakaran
Pembakaran memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan modern, terutama menyangkut teknologi tinggi. Hamper 90 persen energi didunia didapatkan dari proses pembakaran fosiel (Wardana : 2008). Diperkirakan kedepan dalam jangka waktu satu abad energi yang berasal dari pembakaran hanya berkurang sekitar 5 persen. Dengan demikian proses pembakaran masih akan mendominasi pembangkitan energi di dunia.
Pembakaran sangat diperlukan terutama pada aktifitas yang memerlukan power tinggi. Power yang besar akan diperoleh dari pelepasan panas dalam waktu yang sangat singkat. Hampir semua sarana transpotasi yang memerlukan power tinggi seperti psewat ulangalik keruang angkasa yang digerakan roket, pseawat tempur yang digerakan turbojet menggunakan pembakaran untuk merubah energi kimia menjadi gaya dorong. Semua transportasi udara yang digerakan oleh turbin gas sangat tergantung pada proses pembakaran. Bahkan kendaraaan bermotor untuk transportasi jalan raya yang digerakan mesin-mesin piston masih sangat sulit diganti dari proses pembakaran ke system lain untuk membangkitkan daya, hal ini menyangkut pembangkitan power tinggi karena kebutuhan gerak dengan akselerasi tinggi.
Pembakaran juga medominasi teknologi militer seperti peluru kendali, roket, tank, bahkan proyektil senjata juga digerakan oleh ledakan akibat pembakaran. Dunia industri juga sangat bergantung pada proses pembakaran terutama untuk membankitkan uap dalam waktu singkat di pabrik gula, pabrik kertas, pabrik rokok, pabrik makanan. Pada pabrik baja pembakaran diperlukan untuk proses peleburan bijih besi, proses pemotongan, proses pembentukan dan sebagainya. Pada teknologi mutakhir tercanggih juga diperlukan untuk flame syntesis dari material-material nano dan untuk pembentukan carbon black. Carbon black ini dipakai sebagai partikel-partikel yang dapat membuat serat gelas atau plastic menjadi konduktor listrik yang bagus untuk tujuan transfer informasi.
Disamping itu pembangkit listrik juga kebanyakan menggunakan proses pembakaran terutama pada system pembangkit untuk beban puncak yang memerlukan daya tinggi dalam waktu yang singkat.
Peran pembakaran pada semua aspek diatas belum bias digantikan oleh suber lain disebabkan:
1. energi pembakaran dapat diperoleh dengan sangat cepat.
2. densitas dayanya tinggi sehingga daya yang besar bias diperoleh dalam alat yang relative kecil. Contoh: mesin pesawat seperti turbin gas dan turbojet yang sangat kecil mampu menggerakan pesawat yang besar dengan kecepatan yang tinggi.
3. Dapat dikontrol (sangat cocok untuk keperluan transportasi, militer, satelit dan ruang angkasa)
Pembakaran Sempurna dan Tidak Sempurna
Pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan atau dalam industri tidak terbakar sempurna. Pembakaran sempurna senyawa hidro karbon (bahan bakar fosil) membentuk karbon dioksida dan uap air. Sedangkan pembakaran tak sempurna membentuk karbon monoksida dan uap air. Misalnya: a. Pembakaran sempurna isooktana: C8H18 (l) +12 ½ O2 (g) –> 8 CO2 (g) + 9 H2O (g) ΔH = -5460 kJ b. Pembakaran tak sempurna isooktana: C8H18 (l) + 8 ½ O2 (g) -> 8 CO (g) + 9 H2O (g) ΔH = -2924,4 kJ Dampak Pembakaran tak Sempurna Sebagaimana terlihat pada contoh di atas, pembakaran tak sempurna menghasilkan lebih sedikit kalor. Jadi, pembakaran tak sempurna mengurangi efisiensi bahan bakar. kerugian lain dari pembakaran tak sempurna adalah dihasilkannya gas karbon monoksida (CO), yang bersifat racun. Oleh karena itu, pembakaran tak sempurna akan mencemari udara.
Entalpi Penguraian
Reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan. Oleh karena itu, sesuai dengan azas kekekalan energi, nilai entalpi penguraian sama dengan entalpi pembentukannya, tetapi tandanya berlawanan. Contoh: Diketahui Δ Hf 0 H2O (l) = -286 kJ mol -1,
maka entalpi penguraian H2O (l) menjadi gas hidrogen dan gas oksigen adalah + 286 kJ mol -1 H2O (l) ——> H2 (g) + ½ O2 (g) ΔH = + 286 kJ








Potensi dan Pemanfaatan Biomassa
Dalam memperkirakan potensi konsumsi energi biomassa di Republik Federal Jerman, kita harus membedakan antara:
sisa dan limbah biomassa seperti:
• jerami serealia, residu tanaman dan hewan daun dan limbah kayu dalam pertanian;
• sisa kayu dalam kehutanan, dan;
• sampah organik dari rumah tangga dan limbah industri dalam pengelolaan limbah
• biomassa dari daerah produksi dibudidayakan secara eksklusif untuk tujuan energik, disebut energi perkebunan-jadi.
Bahan sisa dari total pertanian dan kehutanan sejauh ini, potensi yang belum digunakan sekitar 10 juta TCE) per ton batubara (ekuivalen per tahun, yang sesuai dengan 2% dari konsumsi energi primer. Other sources mention values between 1.5 and 3.8%. Sumber lain menyebutkan nilai antara 1,5 dan 3,8%.
Melalui budidaya tanaman energi, potensi lain antara 6 dan 14 juta per tahun TCE dapat disadap, sesuai menjadi 1,2 hingga 3% dari konsumsi energi primer.
Jadi, bersama-sama, kedua memberikan total potensi sebesar 3,2 sampai 5%. .Penulis lain membentuk potensi biomassa padat berkisar antara 2 sampai maksimum 15% dari konsumsi energi primer.
Setengah dari jumlah tersebut terdiri dari kayu bakar, setengah lainnya, pada dasarnya, kayu sisa industri, dengan jumlah kecil disumbangkan oleh kayu limbah dan sejumlah kecil jerami.
Pembakaran Technologies
Pada prinsipnya, untuk pemanfaatan biomassa, teknologi pembakaran yang cukup yang sekarang digunakan untuk bahan bakar padat.
Dalam hal ini, diferensiasi dibuat antara tanur listrik kecil sampai output termal dari 15 kW, berukuran menembakkan sistem-menengah sampai dengan 1 MW, dan tanaman industri.digunakan di sektor rumah tangga untuk keperluan pemanasan ruangan dan air, dengan keluaran 15 kW. They will not be regarded in this report. Mereka tidak akan dianggap dalam laporan ini.
Penembakan tipe yang digunakan secara luas adalah tungku poros dan sistem pembakaran kurang memberi makanan. Studi tentang perilaku emisi tanaman yang ada dalam industri dan perdagangan mengungkapkan, selama operasi dengan proses transient, emisi yang lebih tinggi dari debu, karbon monoksida dan hidrokarbon akibat pembakaran tidak lengkap. Emisi ini biasanya disebabkan melalui operasi terputus pasokan bahan bakar selama start-up dan shutdown, tetapi juga dalam hal beban parsial ketika output dikontrol oleh koneksi dan pemutusan pasokan bahan bakar dan rasio udara bahan bakar yang tidak ditetapkan yang optimal. kurang memberi makanan menembak sistem yang dikembangkan Baru, seperti yang digunakan di Austria untuk chip kayu, menunjukkan, bagaimanapun, bahwa pembakaran dan operasi yang mungkin dengan emisi rendah juga dalam kisaran output hingga 1 MW.
Memecat sistem dengan output lebih tinggi dari 1 MW th dioperasikan untuk panas, panas proses dan produksi uap kebanyakan sebagai gabungan panas dan pembangkit pembangkit listrik.. Hari ini batas atas tanaman yang didorong secara eksklusif dengan biomassa adalah berkisar antara 50 sampai 100 th MW sejak bahan bakar transportasi akuisisi, dan logistik pasokan untuk output yang lebih tinggi menjadi terlalu mahal.
Dalam rentang output, sistem yang berlaku digunakan adalah pembakaran grate yang memadai untuk jenis bahan bakar yang lembab, bermasalah dan / atau dalam gumpalan dan membutuhkan sedikit dalam hal persiapan bahan bakar.
. Apa yang membedakan fluidised-tempat tidur kebanyakan sistem pembakaran emisi yang rendah, tetapi mereka memerlukan lebih banyak dalam hal instalasi dan dengan demikian hanya ekonomis dari kapasitas output di atas 10 MW.
pembakaran bahan bakar sistem-Pulverised untuk biomassa praktis khususnya jika bahan bakar disampaikan sudah dikurangi ukurannya. Untuk batubara sebagai bahan bakar pada pabrik industri, dihaluskan-bakar pembakaran adalah teknologi dominan karena fitur luar biasa seperti kepadatan daya tinggi, pengendalian yang baik dan kelelahan lengkap.Dalam kasus bahan bakar dengan saham denda dan materi kasar, kombinasi dari bubuk-bahan bakar dan menembakkan parut mungkin praktis juga.pembakaran jerami, di Denmark-off merancang satu, yang disebut cerutu burner-begitu, telah terbukti merupakan teknologi yang handal.

Biomassa Jenis bahan bakar
Dalam rentang daya termal sekitar dan lebih tinggi dari 1 th MW, pembakaran parut, yang dalam hal proses rekayasa milik kelompok tempat tidur menembakkan sistem-tetap, merupakan teknologi dominan untuk pembakaran biomassa di Jerman.
Jenis konstruksi garangan kebanyakan ditemukan untuk pembakaran kayu adalah tipe grate pendorongnya. Garangan ini makan dari penyimpanan bahan bakar melalui conveyor sekrup atau stoker hidrolik. Melalui gerakan garangan, bahan bakar mendapatkan dibawa dari makan sampai akhir garangan,. Itu mengering pyrolyses dan combusts sepenuhnya selama uang muka perapian. Di bawah primer, udara jeruji ditiup, dan udara sekunder, di atas perapian dan di depan sebagian berlapis refraktori zona pembakaran sekunder. Untuk pembakaran kayu sisa dari industri, pembakaran grate sering digunakan dalam kombinasi dengan bahan bakar-burner dilumatkan untuk residu tepung.
Schematic of a stoker-fired boiler Skema dari boiler berbahan bakar stoker


Lihat api-tempat tidur
Stoker dipecat boiler
Salah satu contoh yang khas adalah jenis garangan menembak-pendorong, yang terdiri dari multicyclone untuk partikulat penghapusan, yang dimasukkan dalam pelayanan pada tahun 1998 di kota Baden-Baden (Baden-Wuerttemberg). Menembak ini memiliki daya termal sebesar 3,2 MW. The plant is connected to a district heating system, which supplies several community facilities with heat. Tanaman ini dihubungkan dengan sistem pemanas kabupaten, yang memasok beberapa fasilitas masyarakat dengan panas.
penggunaan umum juga untuk menginstal tanaman yang lebih kecil, yang, melalui sistem pemanas perumahan, suplai hanya fasilitas tunggal dengan panas.
Biomassa Co-pembakaran
Co-pembakaran di tungku batubara adalah efektif, wajar dan layak secara teknis solusi biaya untuk pemanfaatan biomassa., biomassa gramineous mungkin memerlukan pembatasan saham biomassa alkalis. Dalam kasus yang terakhir ini timbul masalah dalam karena khusus pada isi klorin dan basa.. Efek dari zat ini slagging dalam tungku, korosi di daerah superheaters akhir, penonaktifan dalam kasus katalis DENOX dalam-debu pengaturan tinggi, dan penurunan kualitas residu.
Tanaman untuk co-pembakaran biomassa dan atau aspal batubara lignit tidak dalam pelayanan in Germany. di Jerman. Ada penyelidikan intensif meskipun baik pada eksperimen dan pada tanaman industri.
Sejak tahun 1993, Institut Proses Rekayasa dan Teknologi Pembangkit Listrik (IVD) telah menyelidiki perilaku pembakaran biomassa baik dalam pembakaran bahan bakar mono dan di co-pembakaran di ditumbuk-bahan bakar dan di tempat tidur tungku fluidized Investigasi terdiri dari, selain percobaan pembakaran tentang emisi, slagging dan korosi, penyusunan biomassa sebelum pembakaran dalam tungku-bakar bubuk. Salah satu persyaratan dasar penting bagi penyelidikan ini adalah analisis terhadap komposisi bahan bakar dan masalah sisa, dilakukan di laboratorium IVD untuk analisis bahan bakar.
Dalam pembangkit listrik dari AG Bayernwerk di Schwandorf, Bavaria, penyelidikan dilakukan ke co-pembakaran jerami pelletised dan seluruh tanaman dalam lignit MW berbahan bakar boiler 350. Komponen biomassa dalam percobaan ini adalah antara 5 dan 15% menurut beratnya. Sebuah komponen yang lebih tinggi tidak dapat diselidiki karena adanya masalah dengan persiapan. Pelet yang digiling di pabrik roda pemukul bersama dengan batubara, hanya 2, namun, dari pabrik yang tersedia 4 dipekerjakan ke pabrik biomassa Jadi, selama penggilingan, sampai dengan 40% dari biomassa berada di pabrik, yang mengisi karena volume yang lebih tinggi dan penggilingan perilaku yang sangat beragam dari biomassa dibandingkan dengan batubara. Dengan saham sampai dengan 15% di menembakkan, percobaan berhasil dan setiap perubahan serius mengenai operasi tanaman tidak dapat diamati.
Dalam perusahaan listrik's stasiun VEAG di Luebbenau, co-pembakaran investigasi dengan chip kayu dilakukan dalam boiler lignit. Di sini sampai 7% dengan berat dari biomassa giling bersama dengan lignit ini. Setelah menjalankan pabrik pertama, bagaimanapun, chip tidak tanah ke ukuran kecil cukup sehingga bagian dari mereka mendapat terbakar ke dalam ekstraktor abu basah. Hal ini biasanya diresirkulasi ke pabrik sekalipun. Setelah menjalankan hal ini pabrik kedua, chip memiliki ukuran kecil yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembakaran secara menyeluruh. Dalam eksperimen ini, suatu penurunan emisi sulfur dioksida-didirikan sedangkan nilai emisi lainnya tetap tidak berubah.



Pembakaran Industri
Pembakaran telah menjadi landasan pembangunan industri selama hampir dua abad.
bahan bakar untuk menghasilkan panas atau bentuk lain kekuasaan merupakan bagian integral dari proses industri telah dibuat dalam memahami ilmu fundamental pembakaran selama bertahun-tahun, peraturan dan lower kekuatan kompetitif mengemudi kebutuhan untuk peralatan pembakaran dengan kinerja yang lebih baik, lebih rendah dampak lingkungan, dan fleksibilitas yang lebih besar, semua dengan biaya murah. Tremendous opportunities exist for Besar peluang yang ada untuk
. perusahaan yang dapat mengembangkan dan menerapkan teknologi baru menanggapi kebutuhan tersebut. perusahaan dapat menerima risiko serta biaya penelitian yang diperlukan untuk mengembangkan teknologi tersebut.
Pengguna dan produsen industri memiliki peralatan pembakaran bergabung Sebaliknya untuk merancang dan melaksanakan rencana pemersatu untuk mengarahkan penelitian teknologi masa depan ke daerah-daerah yang paling memenuhi kebutuhan
industry. industri. Langkah pertama adalah pengembangan Industri Pembakaran Visi, sebuah dokumen yang menguraikan tantangan yang dihadapi sistem pembakaran industri dan menetapkan target kinerja strategis
peralatan pembakaran industri di future masa depan "yang diberikan oleh pengguna dan produsen alat ini dalam Visi. Substantial research Substansial penelitian
. pengeluaran akan diperlukan untuk mencapai target-target yang ambisius. ekonomi dari setiap baru technologies developed will need to be sufficiently favorable to ensure widespread adoption. teknologi yang dikembangkan akan perlu cukup menguntungkan untuk memastikan diadopsi secara luas
pembakaran berbagai aplikasi industri. This diversity makes it difficult to define common Keragaman ini membuat sulit untuk mendefinisikan umum
performance targets for burners, particularly emissions reductions targets. target kinerja untuk burner, terutama target pengurangan emisi. The performance targets for Kinerja target
burners (berasal dari boiler dan pemanas target proses di Industri Pembakaran Visi dan ditampilkan in ) are not meant to apply to every burner application. pada Lampiran A) tidak dimaksudkan untuk berlaku untuk setiap aplikasi burner.
"burner masa depan" mungkin tidak mampu memenuhi tingkat emisi tertentu atau target lainnya ketika . dipasang pada boiler yang ada dan sistem tungku. It cannot be predicted that all regions of the country will Hal ini tidak dapat diprediksi bahwa seluruh wilayah negara akan
. perlu memiliki pengurangan emisi pada tingkat yang sama di masa depan. Secara tradisional, telah sulit untuk dicapai
termal efisiensi tinggi dan emisi NOx rendah secara bersamaan. Tanpa diskon ini dan lainnya
complexities, that is kompleksitas, target dalam Visi dimaksudkan untuk menunjukkan tingkat yang diinginkan perbaikan yang
tergantung pada aplikasi akhir penggunaan khusus, desain tanaman, dan sistem pembakaran. Improvements to the Perbaikan
pembakaran secara keseluruhan atau sistem pemanas akan membutuhkan pendekatan terpadu yang mempertimbangkan semua komponen
system, sistem, termasuk pembakar dan akhirnya seluruh proses produksi

1 komentar: